Rugikan Keuangan Negara Setara Rp 2,4 Triliun, Eks Pejabat China Dihukum Mati

Foto: Ilustrasi hukuman mati.

Rilismedia.co – Media sosial Indonesia kini tengah ramai memperbincangkan kasus korupsi Timah yang merugikan negara hingga Rp 300 triliun.

Netizen pun ramai membandingkan kasus korupsi yang ada di negera China dimana pejabat korup divonis mati.

Bacaan Lainnya

Dilansir dari AFP, Rabu 29/5/24, Pengadilan China menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang mantan pejabat eksekutif pada salah satu perusahaan manajemen aset terbesar yang dikendalikan pemerintah Beijing. Mantan pejabat Beijing ini dinyatakan bersalah setelah menerima suap dalam jumlah sangat besar.

Bai Tianhui yang merupakan mantan manajer umum pada anak perusahaan manajer utang macet, Huarong Asset Management, dinyatakan terbukti bersalah telah menerima suap yang totalnya mencapai lebih dari 1,1 miliar Yuan atau setara Rp 2,4 triliun.

Menurut laporan televisi pemerintah CCTV, Bai menerima suap itu ketika dirinya menggunakan jabatannya untuk menawarkan perlakuan yang menguntungkan dirinya.

Selama beberapa tahun terakhir, Huarong telah menjadi target utama dalam operasi pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Xi Jinping. Mantan pemimpin perusahaan itu, Lai Xiaomin, telah dieksekusi mati pada Januari 2021 lalu atas dakwaan menerima suap sebesar US$ 260 juta (Rp 4,2 triliun).

Para pendukung operasi itu menyebut kampanye anti-korupsi mempromosikan pemerintahan yang bersih, namun para pengkritik menyebut operasi tu memberikan kekuatan kepada Xi untuk menyingkirkan rival politiknya.

Laporan CCTV menyebut pengadilan setempat menjatuhkan “hukuman mati, hukuman perampasan hak politik seumur hidup, dan penyitaan seluruh properti pribadi” terhadap Bai.

“Nilai kejahatan suap yang dilakukan Bai Tianhui sangat besar, sifat kejahatannya sangat serius, dampak sosialnya sangat buruk, dan menyebabkan kerugian sangat besar terhadap kepentingan negara dan rakyat,” demikian penggalan putusan pengadilan setempat, menurut laporan CCTV.

Para pemimpin tertinggi China menyatakan dalam pertemuan Politbiro, pada Senin (27/5) waktu setempat untuk membahas risiko keuangan, bahwa “mereka yang gagal melaksanakan tugas mereka akan dimintai pertanggungjawaban, dan dihukum berat”.(redaksi)

banner 400x130

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *