Rilismedia.co – Samarinda. Salah satu program prioritas Pemkot Samarinda di masa jabatan Andi Harun dan Rusmadi Wongso yakni menciptakan 10.000 wirausaha baru bagi warga Kota Tepian.
Akan tetapi masa sisa masa kerja satu tahun ini, program tersebut belum mencapai target. Hal tersebut mendapatkan sorotan dari Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Laila Fatihah.
Dirinya mengungkapkan bahwa program prioritas tersebut hanya menjangkau sebagian kecil dari total pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Samarinda.
“Sebenarnya kalau kita lihat dari satu program ini hanya mencakup sekian persen dari seluruh pelaku UMKM yang sudah terdaftar dan memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha) yang diakselerasi oleh Diskumi (Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian) Samarinda,” ucapnya.
Laila menilai bahwa rendahnya pemahaman para pelaku usaha untuk membuat NIB menjadi salah satu kendala utama dalam mencapai target tersebut.
Terlebih lagi, pihaknya kerap kali menemukan pelaku usaha yang kesulitan mendaftar NIB karena terbentur dengan persyaratan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
“Banyak pelaku usaha yang tidak memahami bahwa penghasilan Rp 500 ribu tidak dikenakan pajak,” tuturnya.
Oleh karena itu, Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengusulkan agar sosialisasi dan edukasi kepada para pelaku usaha perlu lebih ditingkatkan.
“Karena jika kita ingin mencapai target, maka hal itu dulu yang harus dituntaskan,” tutupnya. (DR)