Rilismedia.co – Di tengah derasnya arus globalisasi, dunia pendidikan kini menjadi salah satu pintu utama diplomasi antarbangsa. Indonesia pun berupaya aktif memperkuat diplomasi pendidikan, baik melalui program beasiswa, pertukaran mahasiswa, kerja sama riset, hingga forum akademik internasional.
Diplomasi pendidikan bukan hanya soal belajar di luar negeri, tapi juga tentang memperkenalkan budaya, nilai, dan potensi Indonesia ke dunia.
“Mahasiswa harus menjadi agen perubahan, tidak hanya konsumen ilmu, tapi juga produsen pengetahuan yang bermanfaat bagi dunia,” ujar Mitra Setiawan.
Pemerintah bersama berbagai pemangku kepentingan terus mendorong diplomasi pendidikan sebagai strategi untuk memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan akademik global. Diplomasi pendidikan dipandang sebagai instrumen penting dalam memperluas jejaring internasional, meningkatkan kualitas riset, dan mendorong pertukaran ilmu pengetahuan.
Melalui program beasiswa, kerja sama riset lintas universitas, serta partisipasi aktif dalam forum akademik dunia, Indonesia berupaya tidak hanya menjadi penerima ilmu, tetapi juga produsen pengetahuan yang mampu memberikan solusi bagi tantangan global.
“Globalisasi ilmiah menuntut Indonesia untuk tidak sekadar mengikuti arus, tetapi menjadi pelaku utama dalam inovasi dan penelitian. Kolaborasi internasional menjadi kunci untuk mencetak generasi unggul dan meningkatkan daya saing bangsa,” lanjutnya.
Selain peran pemerintah, organisasi mahasiswa seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) juga harus mengambil peran. Sebagai wadah pengkaderan intelektual, HMI diharapkan mampu mendorong kadernya berperan sebagai duta bangsa dalam menjalin kerja sama akademik internasional dan memperkuat identitas Indonesia di kancah global.
Dengan memperkuat diplomasi pendidikan, Indonesia menegaskan komitmennya untuk membangun generasi unggul yang mampu bersaing secara global sekaligus membawa nilai-nilai luhur bangsa dalam dinamika ilmu pengetahuan dunia.
