Rilismedia.co Samarinda. –Angkasa Jaya Djoerani, selaku Ketua Komisi III DPRD Samarinda menghimbau Pemerintah Kota (Pemkot) dan seluruh masyarakat Samarinda untuk sadar dengan nilai ekonomi yang dapat dihasilkan dari sampah plastik.
Ia mengambil Kota Jakarta sebagai contoh yang bisa memanfaatkan sampah plastik, dan mendorong Pemkot Samarinda agar mampu mengadopsi sistem pengelolaan sampah plastik tersebut.
Hal ini disampaikan karna mengingat pembangunan Ibu Kota Nusantara serta akibat yang akan ditimbulkan akibat mobilitas masyarakat itu sendiri
“Sampah akan naik volumenya seiring pertumbuhan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan sampai sekarang kita belum mempunyai solusi mumpuni, kalau begitu maka dikhawatirkan kita akan terus dikelilingi sampah,” jelas Angkasa pada Selasa (10/10/2023).
Politikus PDIP itu menekankan pentingnya pemahaman masyarakat untuk tidak menganggap sepele pada permasalah sampah plastik. Sebab baginya, persepsi masyarakat yang kurang peduli dapat menjadi kesulitan dalam mencari solusi yang holistik.
“Kita perlu mengubah pandangan masyarakat bahwa sampah bukan hanya beban, tetapi juga sumber potensi ekonomi,” ujarnya.
Angkasa mengilustrasikan bahwa di beberapa negara maju, masyarakatnya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang nilai sampah plastik sehingga sampah tersebut tidak hanya dibuang begitu saja, tetapi melihatnya sebagai bahan mentah yang dapat dijual kepada perusahaan atau individu yang dapat mengolahnya menjadi biji plastik.
“Kalau orang berpikir maju mereka tidak akan membuang sampah plastik itu karena nanti ada yang datang membelinya untuk dibawa ke pabrik dan diolah menjadi biji plastik dan akan diekspor,” ujarnya.
Dalam hal ini, Angkasa mendorong masyarakat maupun pemerintah agar dapat menerapkan pola pikir yang lebih maju terkait sampah plastik.
“Ini bukan hanya tentang menciptakan solusi teknis, tetapi juga membentuk kesadaran dan budaya baru di kalangan masyarakat,” ujarnya.
Dengan adanya dorongan ini, diharapkan masyarakat Samarinda dapat menjadi bagian dari solusi dalam pengelolaan sampah plastik dan merangkul potensi ekonominya, sejalan dengan upaya menjaga lingkungan di masa depan. (Sabarno/adv)