Rilismedia.co Tangerang – Pemerintah semakin serius melakukan transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menteri BUMN, Erick Thohir, menegaskan bahwa seluruh aset 47 BUMN akan dikelola di bawah satu entitas besar, yakni Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Sebelumnya, hanya tujuh BUMN yang masuk dalam pengelolaan Danantara, yaitu Pertamina, PLN, BRI, BNI, Bank Mandiri, Telkom, dan MIND ID.
Erick menekankan pentingnya transformasi menyeluruh di tubuh BUMN untuk mendukung perubahan bangsa. Menurutnya, upaya reformasi ini tidak boleh dilakukan setengah-setengah.
“Kalau kita mau transformasi total, bersih-bersih BUMN jangan setengah-setengah. Semuanya harus dikelola dalam satu asset management,” ujar Erick dilansir dari detik, Tangerang, Sabtu (1/1/2025).
Peran Kementerian BUMN Tetap Krusial
Meski pengelolaan aset dialihkan ke Danantara, Erick memastikan Kementerian BUMN tetap memiliki peran strategis dalam mengawasi perusahaan pelat merah. Kementerian akan terus bertugas mengawasi operasional, menindak kasus korupsi, serta menyetujui rencana kerja BUMN.
“Fungsi kami tetap mengawasi, menindak jika ada kasus korupsi, dan memastikan antara dividen serta suntikan modal tetap berjalan seimbang. Termasuk memastikan kewajiban layanan publik seperti subsidi, kompensasi, hingga proyek strategis nasional tetap berjalan dengan baik,” jelasnya.
Sebelumnya, jumlah BUMN telah dipangkas dari 112 menjadi 47 perusahaan, dengan tujuh di antaranya masih dalam proses penyehatan. Erick pun menyoroti pencapaian positif BUMN, di mana laba bersih perusahaan pelat merah mencapai Rp 310 triliun.
“Kalau semua BUMN korupsi, nggak mungkin profitnya sampai Rp 310 triliun. Makanya, langkah ini kita dorong agar lebih transparan dan profesional,”tegasnya.
Aset BUMN Capai US$ 900 Miliar
Dengan seluruh BUMN nantinya berada di bawah naungan Danantara, pengelolaan aset diproyeksikan mencapai US$ 900 miliar secara bertahap. Erick juga memastikan hubungan baik dengan para pemangku kepentingan, termasuk Rosan Roeslani, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN.
“Saya dan Pak Rosan memiliki hubungan yang baik. Kami ingin memastikan transformasi ini berjalan lancar dan membawa manfaat besar bagi negara,”pungkas Erick.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap BUMN semakin transparan, profesional, dan mampu memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.