Rilismedia.co – Samarinda. Saat ini Pemkot Samarinda bersama Dinas Pendidikan dan DPRD Kota Samarinda sedang berusaha untuk melakukan pengembangan dan pemerataan pendidikan di Kota Samarinda.
Bukan hanya pada pertengahan kota saja tetapi juga fokus terhadap pembangunan yang ada wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) di Kota Tepian.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Ahmat Sopian Noor menyampaikan bahwa terkait pemerataan pendidikan di Kota Samarinda perlu memperhatikan semuad aspek yang berhubungan langsung dengan dunia pendidikan terkhusus di wilayah 3T.
“Kita berharap pemerataan pendidikan itu bukan hanya terfokus pada bidang sarana dan prasarana saja, tapi dalam bidang tenaga pendidiknya juga, artinya guru-guru yg ada di wilayah 3T di Kota Samarinda seperti di perbatasan Bantuas, Sungai Siring, dan Loa kumbar juga mendapatkan pemerataan serta pembangunan di sektor pendidikan,” ujarnya.
Ahmat Sopian melanjutkan, pada wilayah terpencil tersebut perlu adanya tenaga pendidik yang memiliki kompetensi, dikarenakan saat ini ada sekitar tujuh ribu tenaga pendidik yang ada di Samarinda, namun tidak adanya jarak interval antara tenaga pendidik di tengah kota maupun di wilayah 3T di Kota Samarinda yang menjadi kendala saat ini.
Dirinya juga menegaskan persoalan pemerataan pendidikan tersebut harus dimaksimalkan sehingga tidak perlu ada yang namanya sekolah unggulan.
“Pembangunan harus betul-betul merata dan tidak ada lagi perbedaan, serta secara otomatis akan menghilangkan yang namanya identitas sekolah unggulan, identitas sekolah unggulan itu harusnya tidak ada,” tegasnya.
Akhir, Ahmat Sopian berharap untuk semua siswa yang telah masuk dan mendapatkan pendidikan yang lebih baik artinya semua sekolah dimanapun itu seharusnya mendapatkan porsi pendidikan yang sama dan juga merata. (Adv/DR)