Rilismedia.co – Sejumlah negara tetangga telah menggunakan minyak jelantah sebagai bahan bakar alternatif untuk pesawat. Di sisi lain, Indonesia juga memiliki potensi stok minyak bekas yang cukup besar.
Itu sebabnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, ingin memanfaatkan minyak jelantah (used cooking oil) sebagai bahan bakar industri aviasi/penerbangan, atau avtur.
“Pernahkah terpikirkan bahwa minyak jelantah atau used cooking oil dapat menjadi bahan bakar untuk industri aviasi atau penerbangan? Hal ini ternyata sudah lumrah dilakukan di beberapa negara tetangga kita, seperti Malaysia dan Singapura,” dilansir dari akun Instagram @luhut.pandjaitan, Minggu (2/6/24).
“Di samping itu, Indonesia memiliki potensi pasokan 1 juta liter minyak jelantah tiap tahunnya, dimana 95 persennya di ekspor ke beberapa negara,” terang Menko Luhut.
Luhut lantas menceritakan kegiatannya pada Rabu (29/5/2024) pagi saat memimpin Rapat Rancangan Peta Jalan dan Rencana Aksi Nasional Pengembangan Industri Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia.
“Mengapa hal ini penting ? Berdasarkan data IATA, Indonesia diprediksi akan menjadi pasar aviasi terbesar keempat di dunia dalam beberapa dekade kedepan. Dengan asumsi kebutuhan bahan bakar ini mencapai 7.500 ton liter hingga 2030,” ungkapnya.
Adapun Pertamina, sambungnya, sudah melakukan uji coba statis yang sukses dari SAF, untuk digunakan pada mesin jet CFM56-7B. “Hal ini membuktikan bahwa produk mereka layak digunakan pada pesawat komersil,” pungkasnya.(redaksi)