Suara Generasi Muda Kalimantan Timur di Tengah Peradaban Ibu Kota Nusantara 

Muhamad Alif Rahim Dohi, aktivis kalimantan timur.

Rilismedia.co – Di tengah peradaban Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, peran serta semua elemen masyarakat tak terkecuali mahasiswa tidak dapat lagi dipungkiri dalam membangun dan mengelola daerahnya sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Sebagaimana Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat, kaula muda memiliki  peran strategis dalam hal pemerataan pembangunan sumber daya manusia.

Bacaan Lainnya

Sebagai bagian dari  fungsi perubahan, generasi muda haruslah bertekad untuk menjadi bagian sentral dalam membangun kesadaran generasi muda Kalimantan Timur.

Sebagai mantan aktifis yang aktif dalam dunia pergerakan, Muhamad Alif Rahim Dohi, merasakan betul bagaimana organisasi yang secara institusional sebagai wadah mahasiswa dalam hal memfasilitasi peran strategis generasi muda sangat dibutuhkan.

Rahim, sapaan akrabnya itu menuturkan, begitu banyak kreatifitas anak-anak muda yang belum terjamah oleh pemerintah. Oleh sebab itu, peran serta pemerintah sangat diperlukan guna memfasilitasi keberadaan generasi muda ini.

Terlebih kata dia, tantangan peradaban Ibu Kota Nusantara sudah di depan mata. Jika persiapan sumber daya manusia generasi muda kalimantan timur tidak dibangun sejak dini, maka bersiaplah menjadi tamu di tengah jutaan migrasi SDM di IKN.

“Ya kita akan menjadi tamu di rumah sediri jika tidak mempersiapkan diri. Mulai dari peran pemerintah hingga peran-peran generasi muda itu sendiri,” ucap mantan Ketua Bidang Pembinaan Anggota HMI Cabang Samarinda itu.

Antara lain peran generasi muda dengan mulai meningkatkan peran fungsional individu, maupun yang terlibat dalam organisasi untuk peduli dan bertanggung jawab terhadap pembangunan daerah secara cerdas, kreatif, dan inovatif.

Menurutnya, pemuda mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan dan pembaharuan. Sangat disayangkan apabila peran itu tidak dijalankan dengan baik.

Kendati demikian, peran itu juga tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak mendapati dorongan dari pemerintah dalam menjalankan partisipasi dan kepemimpinan.

“Selai itu peran pemerintah di sini juga sangat sentral mas. Kenapa? Sebab keberadaan generasi muda yang ingin menyelenggarakan kreatifitasnya tapi tidak disupport oleh pemerintah juga sulit mereka untuk berkembang guna mempersiapkan diri,” terang pria berdarah Buton itu.

Caranya kata dia, pemerintah harus sesegara mungkin masif dala, menyelenggarakan pelatihan-pelatihan diberbagai bidang untuk menunjang kebutuhan SMD generasi muda Kalimantan Timur.

Lebih lanjut Rahim menerangkan, peradaban Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur bukanlah cerita tabuh atau dongeng semata. Berkaca pada Ibu Kota Jakarta kala itu pertama kali menjadi Ibu Kota Indonesia,  sumber daya manusia hingga tatanan budaya Betawi sebagai Pribumi perlahan tergeser oleh persaingan sumber daya manusia ketat. Jutaan SDM dari berbagai wilayah menyerbu DKI Jakarta sehingga Betawi kemudian menjadi minoritas di rumah sendiri,” demikian ulas singkatnya mengenai Peradaban DKI Jakarta kala itu.

“Ya kita akan menjadi penonton jika generasi kaltim tidak mempersiapkan diri, tidak hanya di sisi mutu SDM, tapi juga tatanan budaya kita akan ikut terancam punah jika tidak kita tanamkan kesadaran sejak dini untuk ditumbuh lestarikan ” tegasnya.

Di sisi lain, di era globalisasi saat ini, tantangan terbesar yang dihadapi oleh pemuda pada umumnya adalah mencari lapangan kerja yang memadai. Meskipun pemuda sering kali memiliki motivasi tinggi, keterampilan, dan energi yang besar, mereka sering kesulitan untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan minat mereka. Oleh karena itu, penciptaan lapangan kerja untuk pemuda menjadi krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan membantu mereka meraih masa depan yang cerah.

Tiada lain dan tiada bukan, ketersediaan lapangan pekerjaan bagi generasi adalah PR bagi pemerintah daerah Kalimantan Timur untuk menunjang kesejahteraan masyarakat. Selain peningkatan mutu  SDM, lapangan perkerjaan juga menjadi masalah yang krusial yang sering kali dihadapkan oleh para sarjana muda.

“kalau kita bicaraa tentang peluang kerja maka kita bicara kompetensi. Itu yag wajib kita perhatikan khususnya pemerintah daerah kaltim dalam hal ini 10 kabupaten/kota yang ada di kaltim. Tidak saja pada individu generasi untuk memepersiapkan diri, melainkan pemerintah juga harus mengambil peran kongkrit untuk menyelesaikan persoalan tersebut,” jelasnya.

Jutaan sumber daya manusia dari berbagai wilayah di Indonesia akan berkompetisi secara terbuka untuk mengisi tatanan pemerintahan Ibu Kota Nusantara yang ada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara sekarang ini. Pemerintah daerah Kalimantan Timur tentu saja tidak boleh menutup mata menghadapi ancaman persiangan globalisasi.

“Sebetulnya sejak awal ketika Presiden Jokowi mensahkan IKN pindah di kaltim, sejak saat itu pula sebagai isyarat bahwa kita semua sudah harus bersiap diri,” ujarnya dia.

”Bukan hanya menunggu dari pemerintah melainkan generasi juga pro aktif dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan itu misalnya mutu pendidikaan,” pungkasnya.

 

 

 

banner 400x130

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *