China Mulai Jauhi Batu Bara Indonesia, Harga Mulai Melemah

Rilismedia.co — Harga batu bara internasional kembali melanjutkan tren negatif di tengah banyaknya sentimen buruk yang membebani pasar. Indonesia pun terkena imbas langsung dengan dua pukulan sekaligus: anjloknya harga internasional serta kebijakan baru dari China.

Mengutip data Refinitiv, pada perdagangan Senin (21/7/2025), harga batu bara ditutup di level US$ 109,5 per ton, turun 0,72% dibanding sesi sebelumnya. Penurunan ini memperpanjang tren pelemahan yang sudah berlangsung dua hari berturut-turut, dengan total koreksi 2,7%. Posisi tersebut sekaligus menjadi harga terendah sejak 27 Juni 2025 atau hampir satu bulan terakhir.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, di China, harga batu bara kokas justru menunjukkan tren sebaliknya. Kenaikan harga terjadi pekan lalu, didorong pasokan yang terbatas serta tingginya permintaan dari sektor hilir. Pabrik kokas dan pedagang spekulatif melakukan aksi restock secara aktif, memperkuat sentimen positif di pasar domestik China. Permintaan dari industri baja juga tetap menopang kenaikan harga di sana.

Selain itu, konsumsi listrik di China tercatat naik 5,4% secara tahunan (year-on-year) pada Juni 2025 menjadi 867 miliar kilowatt-jam. Secara kumulatif sepanjang Januari hingga Juni 2025, konsumsi listrik Negeri Tirai Bambu itu mencapai 4,84 triliun kilowatt-jam, tumbuh 3,7% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Namun demikian, sentimen domestik China belum cukup kuat untuk mengangkat harga batu bara global. Sejumlah faktor negatif justru terus membebani pasar. Ekspor batu bara dari Kolombia tercatat mengalami penurunan, sementara Rusia masih menjual batu bara dengan harga diskon kepada negara-negara non-pengguna sanksi. Fenomena ini membatasi potensi kenaikan harga global.

Di sisi lain, stok batu bara di China terpantau sangat besar, dengan produksi domestik yang terus meningkat. Hal ini mengurangi ketergantungan China terhadap impor, termasuk dari Indonesia.

Ke depan, permintaan global juga diperkirakan tetap lesu di sejumlah pasar utama seperti Turki, China, dan India, seiring memasuki musim hujan (monsoon). Diskon pada harga Free on Board (FOB) dan Amsterdam-Rotterdam-Antwerp (ARA) memang meningkat dan berpotensi menarik minat pembeli kembali ke pasar petcoke, tetapi ketidakpastian tarif serta harga murah batu bara Rusia tetap menjadi tekanan utama bagi pasar.

China Ubah Strategi, Tekanan Baru Bagi Batu Bara Indonesia

China kini tengah melakukan reformasi strategi pasokan batu bara mereka, langkah yang dipastikan memberi dampak besar terhadap ekspor batu bara Indonesia. Negeri Tirai Bambu mulai mengurangi impor batu bara dari Indonesia sebagai bagian dari pergeseran kebijakan menuju penggunaan batu bara berkalori tinggi yang lebih efisien.

Peningkatan produksi domestik China serta volatilitas harga global membuat ketergantungan mereka terhadap batu bara Indonesia semakin berkurang. Batu bara berkualitas rendah dari Indonesia pun kini terpukul. Sebaliknya, permintaan terhadap batu bara berkalori tinggi dari negara lain terus meningkat.

Berdasarkan data terbaru, impor batu bara China dari Indonesia pada Juni 2025 tercatat hanya 11,62 juta ton, turun 30% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year). Secara kumulatif, impor China dari Indonesia sepanjang Januari hingga Juni 2025 berjumlah 90,98 juta ton, turun 12% dari tahun lalu.

Pada bulan Juni saja, total impor batu bara China dari seluruh negara tercatat 33,04 juta ton. Angka ini turun 26% secara tahunan dan menjadi yang terendah sejak Februari 2023. Penurunan signifikan ini terutama disebabkan peralihan China ke batu bara berkalori tinggi yang dianggap lebih efisien per ton serta melonjaknya produksi domestik mereka.

Laporan analisis Reuters mengungkapkan bahwa China dan India kini mulai memperbanyak pembelian batu bara berkalori tinggi dari negara-negara seperti Mongolia, Afrika Selatan, Kolombia, dan Australia.

Sebagai informasi, China merupakan pasar ekspor terbesar kedua bagi batu bara Indonesia, dengan kontribusi sekitar 20% terhadap total ekspor nasional.

banner 400x130

Pos terkait