Rilismedia.co – Samarinda. Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Abdul Khairin mengungkapkan kekhawatirannya terhadap tingginya persentase stunting yang terjadi di Samarinda.
Dirinya menilai, penanganan stunting baik di Pemerintah Kota (Pemkot) maupun Pemerintah Pusat masih parsial. Padahal permasalahan stunting merupakan hal yang kompleksitas.
“Gambaran umum dari partai kemarin terakhir pada saat Paripurna bersama Walikota Andi Harun, fraksi PKS berfokus pada stunting, yang di mana angkanya masih cukup tinggi dan penanganannya masih parsial karena fokus pada pembagian telur,” ucapnya.
Lanjutnya, stunting bukan hanya masalah saat anak lahir, melainkan sudah dimulai sejak awal pernikahan. Kesiapan calon pasangan menikah, baik dari segi usia dan kesehatan perlu menjadi pertimbangan penting juga.
“Perlunya perhatian terkait ada asupan gizi ibu hamil sejak awal kehamilan, serta penanganan dan pemeriksaan kesehatan hingga proses kelahiran dan tumbuh kembang anak,” ujarnya.
“Jadi tidak bisa sesederhana proyek stunting yang sekarang dijalankan Pemerintah Kota maupun negara ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, Khairin tak lupa untuk memberikan apresiasinya terhadap Walikota Samarinda Andi Harun atas program pembagian telur sebagai bentuk upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Meskipun jumlahnya tidak banyak, hanya terhitung ratusan piring telur, Khairin berharap bahwa upaya seperti ini dapat dijadikan contoh dan dapat maksimal mendukung program penanggulangan stunting di Samarinda.
“Kita apresiasi itu karen bagian dari ikhtiar. Mudah-Mudahan bisa dimaksimalkan program stunting selanjutnya,” pungkasnya. (DR)