Rilismedia.co, Kaltim — Setelah resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji langsung berkomitmen menuntaskan janji-janji politik mereka. Salah satu program yang paling dinantikan masyarakat adalah pendidikan gratis.
Namun, di luar itu, berbagai aspek lain dalam dunia pendidikan juga memerlukan perhatian serius, seperti kesejahteraan guru, tenaga pendidik, serta infrastruktur sekolah, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Praktisi pendidikan Kaltim, Kris Suhariyatno, menyambut baik program unggulan Rudy-Seno yang dikenal dengan “Gratispol.” Namun, ia mengingatkan bahwa pemenuhan fasilitas pendidikan di wilayah 3T tidak boleh diabaikan.
“Fasilitas pendidikan di beberapa daerah masih belum memadai. Ini harus menjadi perhatian pemerintah dan ditingkatkan secara bertahap,” ujarnya, dikutip dari Kaltim Today, Jumat (21/2/2025).
Selain fasilitas, Kris juga menyoroti kondisi infrastruktur sekolah di daerah 3T yang dinilai masih jauh dari standar kelayakan. Menurutnya, pemerintah harus mengambil langkah konkret untuk mengatasi permasalahan ini guna memastikan akses pendidikan yang merata bagi seluruh anak di Kaltim.
Pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi, tetapi juga membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah dan pusat, termasuk melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Meski Rudy-Seno fokus pada program pendidikan gratis, aspek lain seperti sarana prasarana, kesejahteraan guru, dan tenaga pendidik juga harus mendapat perhatian,” tambahnya.
Kendati demikian, Kris menilai kebijakan pendidikan gratis merupakan langkah yang tepat dan sejalan dengan amanat konstitusi.
Ia menegaskan bahwa kebijakan ini bukan sekadar janji kampanye, melainkan kebutuhan yang relevan dengan perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat.
“Pembukaan UUD 1945 secara jelas menyebutkan bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa adalah salah satu tujuan negara. Oleh karena itu, pendidikan gratis harus menjadi prioritas,” tutupnya.
Dengan sinergi antara pemerintah provinsi, daerah, dan pusat, diharapkan pendidikan di Kaltim dapat terus berkembang, memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah tersebut.