Demo “Indonesia Gelap” di Patung Kuda: Ribuan Mahasiswa Protes Kebijakan Pemerintah

Rilismedia.co, Jakarta — Ribuan mahasiswa dan kelompok masyarakat berkumpul di sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2025), untuk menggelar aksi demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap”.

Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat, termasuk efisiensi anggaran pendidikan dan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Bacaan Lainnya

Massa Mulai Berdatangan

Massa aksi mulai berdatangan sejak pukul 13.30 WIB, mengenakan pakaian serba hitam sebagai simbol kekecewaan. Mereka membawa berbagai poster dan spanduk berisi kritik terhadap pemerintah, seperti “efisienshit”  dan “ 1 Presiden Berbagai Insiden”.
Beberapa peserta aksi juga mencoret-coret pagar beton dengan pesan protes.

Pengamanan dan Pengalihan Lalu Lintas

Polisi telah memasang pembatas beton di ruas jalan menuju Istana Negara untuk mengantisipasi pergerakan massa. Kendaraan yang hendak menuju istana dialihkan melalui Jalan Medan Merdeka Selatan, sementara arus lalu lintas dari arah Istana Negara menuju Bundaran HI masih dibuka. Sebanyak 2.460 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi. 

Tuntutan Demonstran

Dalam orasinya, perwakilan demonstran menyuarakan sejumlah tuntutan, antara lain:

  1. Evaluasi Kebijakan Efisiensi Anggaran: Menolak pemangkasan anggaran yang berdampak pada sektor pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
  2. Transparansi Program MBG: Meminta pemerintah untuk transparan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis dan memastikan kualitas serta distribusinya tepat sasaran.
  3. Penolakan Revisi UU Minerba: Menolak revisi Undang-Undang Mineral dan Batu Bara yang dianggap merugikan kepentingan rakyat dan lingkungan.
  4. Penolakan Dwifungsi TNI: Menolak keterlibatan TNI dalam ranah sipil yang dinilai dapat mengancam demokrasi.
  5. Pengesahan RUU Perampasan Aset: Mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset sebagai upaya pemberantasan korupsi.

Situasi Memanas

Sekitar pukul 19.00 WIB, situasi aksi mulai memanas. Massa yang diminta membubarkan diri oleh aparat kepolisian justru melemparkan botol, molotov, dan petasan ke arah barikade polisi. Kericuhan ini mengakibatkan beberapa petugas dan demonstran mengalami luka-luka.

Absennya BEM SI

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam aksi “Indonesia Gelap” kali ini. Koordinator BEM SI, Herianto, menyatakan bahwa aksi puncak telah dilaksanakan pada Kamis (20/2/2025), dan saat ini mereka fokus mengawal komitmen pemerintah yang telah disepakati dalam dialog sebelumnya.

Dukungan dari Berbagai Elemen

Meskipun tanpa kehadiran BEM SI, aksi ini tetap diikuti oleh sekitar 2.500 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jabodetabek, Karawang, Bogor, dan Bekasi. Para demonstran sepakat untuk tidak mengenakan jaket almamater sebagai bentuk solidaritas dan persatuan.

Aksi “Indonesia Gelap” ini mencerminkan kekecewaan dan ketidakpuasan masyarakat terhadap sejumlah kebijakan pemerintah. Demonstrasi yang awalnya berjalan damai berubah menjadi ricuh, menandakan tingginya tensi antara aparat dan massa. Diharapkan pemerintah dapat segera merespons tuntutan yang disuarakan demi terciptanya stabilitas dan kesejahteraan bersama.

banner 400x130

Pos terkait