Rilismedia.co – Ketua Partai Bulan Bintang, Prof. Yusril Ihza Mahendra mendadak masuk bursa calon presiden mendapingi Prabowo Sibianto.
Hasil sirvei Parameter Strategi Indonesia periode 1-7 Oktober 2023, nama Yusril Ihza Mahendra mendadak mengungguli beberapa nama lainnya salah satunya Ercik Thoir yakni 19,6 %.
Bukan tanpa alasan, selain soal elektabilitas, ada beberapa alasan mengapa Prabowo Subianto mesti menggaet Yusril sebagai cawapres.
Emrus Sihombing, Pendiri GoGo Bangun Negeri dan ahli kriminologi saat mengisi diskusi publik GoGo Bangun Negeri di Jakarta, Sabtu, 14 Oktober 2023 mengatakan, sosok akademisi sekaligus ketua partai PBB itu memiliki kapabilitas yang munpuni.
Selain itu kata dia, Yusril juga memiliki bekal profesionalitas berkat pengalaman kepemimpinan, manajerial serta pengalaman pengelolaan pemerintahan dan kualitas lainnya dalam memimpin Indonesia.
“Yusril adalah sosok yang memiliki kapabilitas, profesionalitas, kepemimpinan, manajerial, pengalaman pengelolaan pemerintahan dan kualitas lainnya untuk memimpin Indonesia,” jelas Emrus Sihombing.
Lebih lanjut kata Emrus, Yusril Ihza Mahendra adalah seorang doktor dan guru besar ilmu hukum tata negara. Sehingga, ia memiliki magnet elektoral yang sangat bagus terutama dari luar Pulau Jawa.
Selain itu, selain dirinya sudah sangat terkenal di tengah masyarakat luas karena ketokohannya, kedekatan Yursil dengan tokoh-tokoh besar agama khususnya umat islam yang notabenenya mayoritas di Indonesia juga menjadi daya tersendiri bagi seorang
“Alasan ketiga, Yusril sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas karena pengaruh ketokohannya,” lanjutnya.
Sebagai guru besar tata negara, kredibilitas Yusril Ihza Mahendra telah dikenal secara luas oleh masyarakat. Tak hanya itu, keterlibatannya sebagai pengacara yang mengawal berbagai kasus pun telah mendapat sorotan dan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat. Ini menjadi alasan keempat yang disebut Emrus bagi Prabowo untuk dipertimbangkan.
Dari segi pengalaman di pemerintahan, Yusril juga dipercaya sebagai juru tulis naskah kepresidenan di masa Presiden Soeharto. Dengan pengalaman tersebut, ide serta gagasan hukum yang juga disertai dengan solusi hukum menjadi sesuatu yang dikuasainya.
Tak kalah menarik lagi, sebagai seorang yang sangat familiar dengan hukum, Yusril Ihza Mahendra dianggap menawarkan kedaulatan hukum di tanah air.
Melihat fakta bahwa penanganan hukum di Indonesia belum sesuai dengan harapan mayoritas rakyat, ini menjadi salah satu faktor kuat kenapa Yusril harus dipertimbangkan menjadi pendamping Prabowo.
Sebagai ketua umum DPP PBB, Yusril cenderung tidak memaksakan pendapat kepada Prabowo. Ia menempatkan diri sebagai cawapres alternatif apabila koalisi berakhir menemui jalan buntu.
Kerendahan hati seorang Yusril menurutnya menjadi salah satu alasan mengapa Yusril menjadi penting untuk dipilih sebagai cawapres untuk mendampingi Prabowo Subianto.
