Rilismedia.co – Samarinda. Serapan anggaran mitra Komisi IV DPRD Kota Samarinda masih tergolong rendah. Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti.
Puji menggarisbawahi beberapa tantangan terkait serapan anggaran serta persiapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni 2025 dan APBD perubahan 2024.
Menurutnya, realisasi anggaran tahun 2024 masih belum mencapai target yang ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri. Secara rinci, Dinas Kesehatan baru mencapai serapan anggaran sebesar 46,2 persen, sementara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan hanya mencapai 21,28 persen.
“Realisasi anggaran rata-rata masih di bawah 47,5 persen dan capaian ini masih jauh di bawah ketentuan nasional,” ucapnya.
Beberapa faktor utama yang menyebabkan rendahnya serapan anggaran, antara lain perubahan regulasi, kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), serta keterlambatan transfer dana dari pusat.
“Transfer dana dari pusat yang memang telat. Misalnya, anggaran BOS Nasional baru dibayarkan pada triwulan pertama dan TPG guru juga baru masuk pada triwulan kedua,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Puji menilai bahwa program-program percepatan tetap berjalan sesuai rencana. Beberapa proyek fisik, seperti pembangunan SMP, saat ini sudah dalam proses lelang. Ia berharap anggaran dinas pendidikan sebesar lebih dari Rp. 100 miliar dan dinas kesehatan sebesar lebih dari Rp. 500 miliar dapat terserap dengan baik.
“Kita harapa ada peningkatan koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menjalankan program-program di Kota Samarinda. Sebab, urangnya koordinasi antar OPD menjadi salah satu hambatan utama dalam pelaksanaan program,” tutupnya. (Adv/DR)