Rilismedia.co – Samarinda. Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Laila Fatihah menyoroti mega proyek kota Samarinda yang mayoritas mengalami keterlambatan alias melampaui target yang telah ditetapkan.
Kendatipun pihaknya mensupport percepatan pembangunan kota tepian di bawah kepemimpinan Andi Harun, ia berharap kedepan perencanaan pra pembanguann haruslah dipertimbangkan secara matang agar tidak mengalami keterlambatan dari target yang ditentukan.
“Artinya kita (DPRD) tidak pernah menghambat program pemerintah untuk percepatan pembangunan. Yang jelas setiap melaksanakan proyek harus direncanakan dengan matang sehingga tercapai sesuai dengan target,” terangnya saat diwawancarai awak media usai melaksanakan rapat paripurna, Rabu 26/06/24.
Diketahui, mega proyek yang ada di Samarinda hingga kini belum ada yang selesai sebagaimana target yang telah ditetapkan.
Setidaknya ada lima proyek yang terbilang molor pengerjaan dari target. Mulai dari proyek terowongan, teras tepian, folder air hitam, revitalisasi gor segiri dan pembebasan lahan proyek pasar pagi.
“Yang menjadi catatan kita adalah dari semua mega proyek yang sudah dijalankan pemerintah kota, semua tidak selesai sesuai dengan target,” tegasnya.
Lebih lanjut Laila menerangkan, hasil tinjauan pansus LKPJ DPRD Kota Samarinda beberapa waktu lalu, pihaknya menemukan beberapa proyek yang harus mengalami tiga kali adendum. Bahkan proyek yang seharusnya ditargetkan selesai akhir Desember justru ada yang masih tahap 60-70 persen pengerjaan.
“Kami waktu masuk di pansus LKPJ melihat itu (keterlibatan proyek, red) kita sidak kelapangan kita menanyakan presentase kegiatan mega proyek, rata-rata mereka yang seharusnya tenggat waktu Desember sudah harus jadi, mereka ada yang masih tahap 60-70 baru terselesaikan,” bebernya.
Itu sebab ia berharap agar ke depan pemerintah kota Samarinda lebih matang lagi dalam membuat analisis perencanaan terhadap semua proyek. (Adv/syaif)
