Rilismedia.co – Samarinda. Anggota Komisi II DPRD Kota Samarinda, Laila Fatihah menemukan bahwa Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya) di Kota Samarinda masih memiliki kesenjangan antara klaim sukses program dan realisasi di lapangan.
“Banyak yang mengadukan bahwa realisasi Probebaya tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Laila menyatakan bahwa partisipasi masyarakat dalam menentukan program juga menjadi sorotan.
Ia mengungkapkan adanya indikasi penyelewengan dalam pengadaan program yang tidak sesuai dengan usulan, serta politisasi program yang menjadi fokus sebelum pemilu, di mana beberapa organisasi masyarakat memanfaatkan Probebaya sebagai alat politik.
“Diperlukan perbaikan di masa mendatang, terutama dalam hal pelaksanaan rembug warga mengenai usulan programnya,” ujarnya.
Menurutnya, Pemerintah Kota Samarinda harus mengantisipasi permasalahan ini, terutama karena program ini melibatkan langsung para Ketua Rukun Tetangga (RT).
“Para RT biasanya tidak begitu paham prosedur di pemerintahan, mereka mengikuti saja. Namun, jika mereka yang menandatangani, mereka yang akan menghadapi masalah,” pungkasnya. (Adv/DR)