KSOP Samarinda Pastikan Keselamatan Pelayaran Pasca Insiden Kapal di Jembatan Mahakam

Rilismedia.co Samarinda — Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Samarinda bersama sejumlah pihak terkait telah mengambil langkah cepat dalam menangani insiden tubrukan kapal BG. Indo Sukses 28 yang menabrak fender Jembatan Mahakam hingga roboh pada 16 Februari 2025.

Insiden tersebut terjadi akibat perubahan arus air Sungai Mahakam yang menyebabkan kapal kehilangan kendali. Untuk mengatasi dampaknya, KSOP Samarinda segera menerbitkan surat tindak lanjut dan membentuk Tim Evaluasi Pemanduan dan Penundaan Kapal. Tim ini terdiri dari Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Samarinda, PT Pelindo, dan DPC INSA Samarinda.

Bacaan Lainnya

Hasil evaluasi yang telah dituangkan dalam Berita Acara diserahkan kepada PT Pelindo untuk ditindaklanjuti. Selain itu, KSOP juga mengeluarkan Notice to Mariners pada 28 Februari 2025, yang menginformasikan penutupan sementara aktivitas kapal di sekitar Jembatan Mahakam pada 3 Maret 2025.

Investigasi dan Evaluasi Keselamatan

Sebagai bagian dari investigasi keselamatan navigasi, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Timur melakukan berbagai pengujian terhadap struktur jembatan, termasuk, Dynamic Load Test untuk mengukur beban dinamis pada jembatan, Pengukuran geometri Jembatan Mahakam I, Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) untuk menilai kualitas struktur beton, dan Pemantauan kondisi jembatan pasca-insiden.

Sementara itu, Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Samarinda melakukan survei batimetri guna memastikan kedalaman alur pelayaran di sekitar jembatan tetap aman untuk dilewati kapal.

Dari hasil investigasi yang ditandatangani pada 3 Maret 2025 lalu disimpulkan bahwa aktivitas pelayaran di bawah Jembatan Mahakam dapat kembali dilakukan. Namun, untuk meningkatkan keselamatan, akan ada penambahan dua unit Tug Escort untuk melindungi pilar jembatan serta tiga Tug Assist guna membantu kelancaran pelayaran.

Langkah Selanjutnya

KSOP Samarinda telah melaporkan hasil investigasi ini kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut pada 4 Maret 2025. Selain itu, rapat koordinasi telah dilakukan guna menyesuaikan prosedur pemanduan dan penundaan kapal agar kejadian serupa tidak terulang.

Kepala KSOP Kelas I Samarinda, Mursidi, menegaskan bahwa keselamatan lalu lintas pelayaran di Sungai Mahakam menjadi prioritas utama pihaknya.

“Keselamatan dan kelancaran pelayaran di Sungai Mahakam adalah prioritas kami. Oleh karena itu, evaluasi serta perbaikan sistem pemanduan kapal akan terus dilakukan agar insiden serupa tidak terjadi lagi,” ujar Mursidi dalam keterangan tertulis, Selasa 11/3/25.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, kasus ini telah dilimpahkan ke Direktorat KPLP Ditjen Hubla dan akan diteruskan ke Mahkamah Pelayaran, Kementerian Perhubungan. Sementara itu, perbaikan fender jembatan yang rusak akan dilakukan melalui tim kerja teknis yang melibatkan pemilik kapal, instansi pemerintah, serta badan usaha pelabuhan terkait.

KSOP Kelas I Samarinda terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan guna memastikan arus pelayaran tetap lancar serta meningkatkan keselamatan navigasi di kawasan Jembatan Mahakam.

banner 400x130

Pos terkait