Kapolres Ungkap Kronologi Bentrokan FPI dan PWI LS

PEMALANG, Rilismedia.co — Kapolres Pemalang, AKBP Eko Sunaryo, mengungkap kronologi lengkap bentrokan antar dua organisasi masyarakat, Front Pembela Islam (FPI) dan Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS), yang terjadi di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Rabu malam (23/7).

Peristiwa ini terjadi saat digelarnya pengajian dan dakwah yang menghadirkan Habib Rizieq Shihab. Acara tersebut dimulai sejak Rabu pukul 15.00 WIB dan berlangsung hingga Kamis dini hari sekitar pukul 03.45 WIB.

Bacaan Lainnya

Kapolres menjelaskan bahwa sebelumnya telah dilakukan koordinasi keamanan antara aparat, panitia pengajian, serta perwakilan dari kedua ormas yang terlibat.

“Dari pertemuan tersebut, disepakati Surat Pernyataan Bersama yang berisi komitmen bahwa kegiatan tetap berjalan dengan aman,” ujar Eko dalam keterangan tertulis, Kamis (24/7).

Namun, ketegangan mulai memuncak sekitar pukul 23.00 hingga 23.30 WIB, saat bentrokan pecah di lokasi yang berjarak sekitar 50 meter dari panggung utama.

Berdasarkan informasi yang dihimpun pihak kepolisian, bentrokan tersebut dipicu oleh adanya penolakan terhadap kedatangan Habib Rizieq oleh salah satu kelompok.

Akibat kericuhan itu, sejumlah peserta dari kedua ormas serta aparat keamanan mengalami luka-luka.

“Berdasarkan data yang dihimpun, tercatat 4 anggota Polri mengalami luka,” tutur Eko.

“Sementara itu, di kubu PWI LS tercatat ada sembilan korban luka. Sementara dari FPI terdapat dua orang mengalami luka di bagian kepala.”

Meski sempat diwarnai insiden, Eko memastikan bahwa pengajian tetap berlangsung dan dapat diselesaikan hingga pukul 01.00 WIB tanpa gangguan tambahan.

“Situasi di Desa Pegundan kini telah berangsur normal dan terkendali. Aparat kepolisian tetap siaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi potensi gangguan lanjutan serta memberikan jaminan rasa aman bagi warga,” pungkasnya.

Pihak kepolisian menyatakan akan terus menyelidiki insiden tersebut, termasuk memeriksa kronologi lengkap dan siapa yang memicu kekerasan. Pemeriksaan saksi serta pengamanan lokasi masih terus dilakukan sebagai upaya menjaga stabilitas dan mencegah konflik serupa terjadi kembali.

banner 400x130

Pos terkait