Kutai Kartanegara – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara (Kukar) mulai mengubah arah kebijakan pembinaan pemuda dengan pendekatan yang lebih relevan dan berorientasi pada kebutuhan nyata di lapangan. Langkah ini menjadi bagian dari upaya membangun generasi muda yang benar-benar terlibat dalam pembangunan daerah, bukan sekadar menjadi objek program.
Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni, mengatakan bahwa perubahan ini dilakukan agar setiap kegiatan kepemudaan memiliki manfaat langsung bagi masyarakat.
Ia menegaskan, pemerintah daerah kini tidak lagi ingin menjalankan program yang hanya bersifat seremonial tanpa hasil konkret.
“Kami tidak ingin program kepemudaan hanya menjadi formalitas. Semua harus berangkat dari kebutuhan pemuda di lapangan, bukan semata arahan dari atas,” ujar Aji Ali, Sabtu (1/11/2025).
Pendekatan baru ini, lanjutnya, juga membuka ruang partisipasi lebih besar bagi pemuda dalam pembangunan daerah melalui visi Kukar Idaman. Pemerintah daerah berupaya menjadikan pemuda sebagai pelaku utama pembangunan, bukan hanya penonton.
“Pak Bupati menekankan pentingnya peran pemuda dalam program strategis daerah. Mereka harus ikut membangun, tidak hanya menunggu hasilnya,” jelas Aji Ali.
Salah satu fokus utama dalam arah baru kebijakan ini adalah mendorong keterlibatan pemuda di sektor-sektor produktif, terutama pertanian modern. Aji Ali menilai, pertanian kini bukan lagi pekerjaan tradisional, tetapi bisa menjadi profesi yang menjanjikan dengan dukungan teknologi dan inovasi.
“Petani modern bisa bekerja dengan sistem digital, manajemen yang baik, dan hasil yang kompetitif. Ini peluang besar bagi pemuda untuk mandiri secara ekonomi,” ujarnya.
Dispora Kukar juga berupaya memperluas peran pemuda di sektor hilir pertanian, mulai dari pengolahan, pengemasan, hingga pemasaran hasil produksi lokal. Dengan keterlibatan aktif di seluruh rantai nilai pertanian, diharapkan daya saing produk Kukar dapat meningkat.
Selain itu, Dispora menggandeng Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di tingkat kecamatan agar lebih aktif menjaring pemuda yang belum memiliki arah karier. DPK KNPI diminta menjadi jembatan untuk menghubungkan pemuda dengan program pemberdayaan dan pelatihan kerja.
“DPK paling memahami kondisi pemuda di wilayahnya. Mereka punya peran penting dalam mengarahkan generasi muda ke program peningkatan kapasitas yang disediakan pemerintah,” tegas Aji Ali.
Ke depan, Dispora Kukar berkomitmen memperkuat kolaborasi lintas organisasi dan komunitas agar terbentuk ekosistem kepemudaan yang produktif, kreatif, dan berkelanjutan.
“Kami ingin pemuda Kukar menjadi motor perubahan. Mereka harus berani tampil, mengambil peran, dan ikut menentukan arah kemajuan daerah,” pungkasnya.






