Bupati Kutim, Ardiansyah Soroti Lambatnya Dana Transfer Pusat

Kutai Timur, Rilismedia.co — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menegaskan bahwa ketidakstabilan anggaran tahunan menjadi salah satu faktor utama yang berisiko memperlambat pembangunan.

Hal ini terkait erat dengan mekanisme pengalokasian anggaran dari pusat yang kerap berubah, baik dari sisi jumlah maupun waktu penyaluran.

Bacaan Lainnya

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, menjelaskan bahwa pembangunan daerah idealnya dilakukan dengan ritme yang stabil.

Namun dalam realitasnya, daerah sering dihadapkan pada fluktuasi anggaran yang membuat skala prioritas harus berubah dari tahun ke tahun.

“Anggaran yang tidak stabil membuat kita harus menyesuaikan ulang banyak hal. Padahal masyarakat membutuhkan pembangunan yang berjalan tanpa jeda,” ujarnya.

Menurut Ardiansyah, fluktuasi anggaran dapat memberikan dampak langsung pada kualitas pelaksanaan proyek.

Misalnya, proyek besar yang membutuhkan kesinambungan pengerjaan dapat terhambat ketika pembiayaan pada tahun berikutnya tidak mencukupi atau pencairan dana tertunda.

Situasi ini bukan hanya menimbulkan pelambatan, tetapi juga berpotensi menambah biaya proyek karena adanya penyesuaian ulang perencanaan dan mobilisasi alat.

Untuk mengatasi risiko ketergantungan pada anggaran tahunan, Pemkab Kutim meningkatkan ketelitian dalam menyusun rencana pembangunan jangka menengah dan rencana tahunan.

Setiap proyek kini dianalisis dari aspek durasi, estimasi anggaran beberapa tahun ke depan, hingga masalah teknis yang mungkin muncul jika alokasi anggaran terhambat.

Ardiansyah menambahkan, Pemerintah Daerah berupaya mengadopsi pendekatan yang lebih strategis agar pembangunan infrastruktur, pendidikan, hingga layanan kesehatan tetap berjalan meski anggaran tahunan berubah.

“Fluktuasi anggaran tidak boleh menjadi alasan melambatnya pembangunan. Pemerintah harus sigap dan adaptif,” tegasnya.

“Kami memastikan seluruh program tetap berjalan dengan baik meskipun anggaran mengalami dinamika. Stabilitas pembangunan adalah komitmen utama pemerintah daerah,” tutup Ardiansyah. (Adv-Diskominfo Kutim/Saif)

Pos terkait