Kutai Kartanegara — Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menggagas inovasi ruang publik dengan menghadirkan zona permainan tradisional yang menggabungkan aktivitas olahraga dan pelestarian budaya.
Program ini dirancang sebagai sarana interaktif bagi masyarakat untuk mengenal, mencoba, dan menghidupkan kembali permainan khas daerah yang identik dengan identitas Kutai.
Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni, mengatakan bahwa zona tersebut akan menampilkan berbagai permainan tradisional seperti gasing dan menyumpit, yang kini mulai mendapat tempat di kalangan generasi muda.
“Antusiasme masyarakat terhadap olahraga tradisional terus tumbuh. Ini momentum yang tepat untuk mengemas budaya lokal menjadi kegiatan yang lebih modern dan mudah dijangkau,” ujarnya, Senin (17/11/2025).
Aji Ali menjelaskan, permainan tradisional tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga memiliki nilai edukatif yang kuat. Melalui aktivitas tersebut, masyarakat dapat menumbuhkan sportivitas, kebersamaan, sekaligus memahami warisan budaya leluhur.
“Kami ingin anak-anak muda kembali mengenal jati diri daerah melalui kegiatan yang sehat dan menyenangkan,” katanya.
Pada tahap awal, Dispora akan memanfaatkan sejumlah ruang publik seperti taman kota, stadion, serta area terbuka di beberapa kecamatan sebagai lokasi pelaksanaan zona ini. Dengan begitu, masyarakat dari berbagai kelompok usia dapat mengaksesnya tanpa kesulitan.
Program tersebut menjadi bagian dari upaya Dispora Kukar menghadirkan ruang olahraga yang tidak hanya fungsional, tetapi juga memiliki kekhasan lokal. Zona permainan tradisional itu terbuka bagi pelajar, atlet, hingga masyarakat umum.
“Olahraga selalu menjadi ruang pemersatu. Dengan sentuhan budaya lokal, kami berharap hal ini dapat memperkuat identitas daerah dan menumbuhkan rasa bangga,” tuturnya.
Ia menambahkan, inisiatif ini diharapkan mampu menjadi daya tarik baru serta mendorong kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan permainan tradisional Kutai.
“Semoga olahraga tradisional dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat dan budaya yang terus diwariskan,” pungkasnya.






