Rilismedia.co – Bukan rahasia umum lagi jika masalah banjir harus dikaitkan dengan fakta lubang tambang yang menganga di setiap sudut di wilayah kaltim.
Salah satunya banjir yang melanda wilayah Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar).
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun menyebut daerah tersebut saat ini kekurangan wilayah resapan akibat banyaknya wilayah resapan yang gundul akibat aktifitas tambang.
Akibatnya banjir tidak dapat dihindari oleh masyarakat setempat dan sudah pasti berkontribusi terhadap sendatnya roda perekonomian.
Dia juga tak menampik, normalisasi sungai hingga perbaikan parit yang saat ini dilakukan pemerintah tidak cukup untuk menanggulangi banjir, kecuali biangnya harus diberantas.
“Perbaikan terus-menerus dilakukan, tapi banjir tetap saja terjadi. Itu dikarenakan daerah resapan air dari alam sudah mulai berkurang akibat tambang,” tegasnya.
Oleh sebab itu, Legislator dapil Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) itu meminta masyarakat setempat agar mawas diri terhadap banjir yang tidak dapat dipresiksi.
“Begitu pula dengan pengusaha tambang, harus bisa paham akibat dampak negatif dari pertambangan di dekat pemukiman warga,” ujarnya.
Dia juga menilai upaya pemerintah saat ini dalam hal mengatasi banjir tidak cukup jika penyebab utama banjir tidak segera diselesaikan.
“Pemerintah sudah maksimal mengatasi persoalan banjir, memperhatikan aliran air hingga pembangunan tanggul demi kesejahteraan rakyat tapi tetap saja terjadi,” pungkasnya.