TIDAR Kaltim Tolak Rencana Bergabungnya Budi Arie ke Partai Gerindra

SAMARINDA — Organisasi sayap kepemudaan Partai Gerindra, Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Kalimantan Timur, menyatakan sikap tegas menolak wacana bergabungnya Budi Arie Setiadi ke Partai Gerindra. Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua TIDAR Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Kalimantan Timur.

Reza menjelaskan bahwa sikap penolakan tersebut bukan tanpa alasan. Menurutnya, langkah itu diambil dengan mempertimbangkan integritas dan rekam jejak politik Budi Arie yang dinilai tidak sejalan dengan nilai-nilai perjuangan Partai Gerindra.

Bacaan Lainnya

“Kami di TIDAR Kaltim menolak rencana masuknya Budi Arie ke Gerindra. Kami ingin siapa pun yang bergabung dengan partai ini memiliki integritas, rekam jejak yang bersih, dan komitmen untuk berjuang bersama dari akar rumput, bukan karena kepentingan sesaat,” ujar Reza Fachlevi dikutip dari Fajarbanten, Senin (10/11).

Ia menambahkan, kehadiran Budi Arie justru berpotensi menimbulkan gesekan internal dan mencederai semangat perjuangan kader muda yang selama ini tumbuh dari loyalitas serta kerja keras di lapangan.

“Gerindra dibangun dari idealisme dan pengorbanan kader di lapangan. Jangan sampai ada pihak yang datang hanya karena ingin mencari perlindungan politik atau posisi strategis,” tambahnya.

Penolakan terhadap rencana masuknya Budi Arie ternyata tak hanya datang dari Kalimantan Timur. Sejumlah kader dan pengurus Gerindra di berbagai daerah, seperti Jawa Barat dan Sumatera Utara, juga menyuarakan hal senada. Mereka menilai partai harus lebih selektif dan berhati-hati dalam menerima figur yang sebelumnya dikenal sebagai bagian dari kubu politik lain.

TIDAR Kaltim menegaskan, keputusan partai dalam menerima calon kader baru sebaiknya memperhatikan aspirasi kader muda yang menjadi ujung tombak perjuangan partai.

“Kami mendukung penuh kepemimpinan Prabowo Subianto, dan yakin beliau bijak dalam mengambil keputusan. Namun, suara akar rumput harus tetap didengar, agar soliditas partai tidak terganggu,” tegas Reza Fachlevi.

Sebelumnya, isu bergabungnya Budi Arie Setiadi mantan Menteri Komunikasi dan Informatika serta Ketua Umum Relawan Projo ke Partai Gerindra ramai diperbincangkan publik. Wacana tersebut memicu beragam reaksi, baik dari kalangan internal partai maupun masyarakat luas, yang menilai langkah itu dapat memengaruhi arah politik dan konsolidasi kader menjelang kontestasi politik mendatang.

Pos terkait