Serangan AS ke Tiga Situs Nuklir Iran Picu Reaksi Dunia

Rilismedia.co — Amerika Serikat resmi melancarkan serangan militer terhadap Iran pada Minggu (22/6/2025) dengan membombardir tiga fasilitas nuklir utama milik negara tersebut. Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa serangan yang menyasar Natanz, Isfahan, dan Fordow merupakan “operasi yang sangat berhasil.”

“Ini adalah momen bersejarah bagi AS, Israel, dan dunia. Iran sekarang harus sepakat untuk mengakhiri perang ini,” tulis Trump melalui akun Truth Social miliknya.

Bacaan Lainnya

Israel Dukung Penuh

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan dukungan penuh atas langkah AS.

“Keputusan berani Presiden Trump akan mengubah sejarah,” ujarnya. “Kami selalu percaya: perdamaian datang melalui kekuatan. Dan malam ini, Donald Trump dan Amerika Serikat telah menunjukkan kekuatan itu.”

PBB Peringatkan Bahaya Eskalasi

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menilai serangan tersebut sebagai bentuk eskalasi berbahaya di kawasan yang sudah tidak stabil.

“Ada risiko nyata bahwa konflik ini dapat dengan cepat lepas kendali, membawa konsekuensi buruk bagi warga sipil, kawasan, dan dunia,” kata Guterres, dikutip Reuters.

Ia menekankan bahwa satu-satunya jalan keluar adalah diplomasi, bukan kekuatan militer. “Satu-satunya harapan adalah perdamaian.”

Kecaman dari Venezuela dan Kuba

Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil mengecam keras serangan AS yang disebutnya sebagai bentuk agresi militer atas permintaan Israel.

“Venezuela menuntut penghentian segera terhadap permusuhan dan mengutuk pengeboman terhadap fasilitas nuklir di Iran,” tegasnya melalui Telegram.

Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel menyampaikan kecaman serupa melalui media sosial X.

“Agresi ini melanggar Piagam PBB dan hukum internasional. Tindakan ini menyeret umat manusia ke dalam krisis yang dapat berakibat fatal,” katanya.

Meksiko Serukan Dialog

Berbeda dengan nada kecaman dari negara-negara Amerika Latin lainnya, Kementerian Luar Negeri Meksiko menyerukan penyelesaian konflik melalui jalur diplomatik.

“Kami menyerukan dialog damai antara pihak-pihak yang terlibat. De-eskalasi dan koeksistensi damai adalah prioritas utama,” tulis pernyataan resmi kementerian.

Hamas dan Houthi: AS Akan Tanggung Akibat

Kelompok Hamas turut mengutuk serangan tersebut, menyebutnya sebagai bentuk agresi terang-terangan dan dukungan penuh terhadap kepentingan Israel.

“Ini adalah kebijakan hegemonik yang memaksakan kekuasaan melalui kekerasan,” tulis pernyataan resmi Hamas. Mereka menyatakan solidaritas penuh terhadap Iran dan yakin negara tersebut mampu mempertahankan kedaulatannya.

Sementara itu, kelompok Houthi di Yaman mengancam akan membalas serangan tersebut. “Washington harus menanggung akibatnya,” ujar anggota Biro Politik Houthi, Hezam al-Assad.

Negara Arab Masih Bungkam

Hingga berita ini diturunkan, sejumlah negara Arab di sekitar Iran belum menyampaikan sikap resmi mereka atas perkembangan terbaru ini.

banner 400x130

Pos terkait