Samarinda, Rilismedia.co — Persoalan sampah masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi Kota Samarinda. Dengan jumlah timbunan mencapai 615 ton setiap harinya, ancaman terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan semakin nyata.
Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Muhammad Andriansyah, menegaskan bahwa persoalan ini tak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah atau segelintir komunitas peduli lingkungan. Peran aktif seluruh lapisan masyarakat mutlak dibutuhkan.
“Kebersihan masalah kita bersama. Artinya, semua harus terlibat. Ini soal kesadaran kolektif bagaimana kita menjaga lingkungan,” ujar Andriansyah yang akrab disapa Aan.
Menurut Aan, upaya paling efektif dalam menekan laju timbunan sampah dimulai dari rumah tangga. Kunci utamanya adalah membiasakan pemilahan sampah sejak dari sumbernya antara organik, anorganik, dan yang bernilai daur ulang.
“Dengan membiasakan pemilahan, kita bisa menekan penambahan sampah harian. Jadi pengelolaannya jelas, ada yang masuk ke TPA, ada juga yang dikelola melalui bank sampah,” jelasnya.
Ia menilai, sistem pengelolaan sampah mandiri akan sulit berjalan jika tak dibarengi edukasi yang berkelanjutan. Sosialisasi dari pemerintah harus terus digencarkan agar masyarakat memahami pentingnya peran mereka.
“Jika masyarakat tidak diberikan pemahaman tentang pentingnya mengelola sampah secara mandiri, tentu tidak akan berjalan mulus. Maka dari itu, edukasi harus terus digencarkan,” tegasnya.
DPRD Kota Samarinda sendiri berkomitmen mendorong sinergi antara pemerintah dan warga. Tujuannya jelas yaitu menciptakan lingkungan kota yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan, melalui sistem pengelolaan sampah yang terstruktur.