PSU Kukar Cerminkan Kegagalan Penyelenggaraan Pesta Demokrasi

Rilismedia.co Kaltim — Diskualifikasi Edi Damansyah, PSU di Kukar Soroti Kegagalan KPU dalam Penyelenggaraan Pemilu

Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kutai Kartanegara akibat diskualifikasi Edi Damansyah menegaskan adanya kelemahan dan kegagalan dalam penyelenggaraan Pemilu.

Bacaan Lainnya

Kegagalan ini mencerminkan kurangnya ketelitian dalam proses seleksi calon, administrasi, dan pengawasan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar, yang seharusnya memastikan integritas pemilu sejak awal.

Sekretaris Umum SEMMI Kaltim, Erdin Syam, menyoroti dampak besar dari PSU ini. Selain menyita waktu dan tenaga ekstra, PSU juga membutuhkan anggaran besar yang berpotensi membebani keuangan negara.

“PSU bukanlah perkara mudah. Biaya yang dikeluarkan tidak sedikit, dan ini bertentangan dengan kebijakan Presiden mengenai efisiensi anggaran negara. Presiden selalu menekankan pentingnya pengelolaan anggaran yang efisien, namun PSU justru memaksa pemerintah mengeluarkan dana lebih besar,” tegasnya.

Menurut Erdin, pengeluaran tak terduga akibat PSU seharusnya menjadi refleksi bagi KPU dan penyelenggara pemilu lainnya untuk memperbaiki sistem agar kejadian serupa tidak terulang.

Selain itu, PSU yang menyedot anggaran besar juga berisiko menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat. Publik bisa merasa bahwa dana yang dikeluarkan seharusnya dialokasikan untuk kepentingan lain, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, atau program kesejahteraan sosial.

“Gagalnya penyelenggaraan pemilu hingga berujung PSU menunjukkan kurangnya ketegasan dalam persiapan. Ini merugikan rakyat, baik dari sisi kepercayaan terhadap demokrasi maupun dari segi penggunaan anggaran negara,” lanjutnya.

Erdin menekankan bahwa KPU harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap semua tahapan pemilu dan pilkada untuk mencegah terulangnya kasus serupa.

“Ke depan, KPU harus lebih cermat dalam pengawasan dan persiapan pemilu. PSU seharusnya bisa dihindari jika penyelenggaraan pemilu dilakukan dengan lebih baik. Integritas dan kualitas pemilu harus menjadi prioritas utama, bukan sekadar efisiensi anggaran,” pungkasnya.

banner 400x130

Pos terkait