Proyek Driving Range GOR Segiri Masuki Tahap Kedua

Samarinda, Rilismedia.co — Pembangunan fasilitas Driving Range Golf di kawasan GOR Segiri terus berlanjut. Proyek yang kini memasuki tahap kedua ini mendapat perhatian khusus dari Komisi III DPRD Samarinda saat melakukan peninjauan lapangan, Selasa (15/7).

Dalam tahap kedua ini, anggaran yang dialokasikan mencapai Rp33 miliar, melanjutkan pembangunan tahap awal yang sebelumnya menghabiskan sekitar Rp27 miliar.

Bacaan Lainnya

Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyoroti struktur penggunaan anggaran yang sebagian besar dialokasikan untuk pengadaan sistem layanan golf berbasis digital yang diimpor dari Korea Selatan.

“Kalau dilihat dari struktur anggarannya, 45 persen itu tersedot untuk golf service. Itu berupa satu paket teknologi IT dari Korea yang disebutkan digunakan juga di Lapangan Arjuna Kebun Jeruk dan di Dago, Bandung,” jelas Deni.

Ia menjelaskan, sistem layanan digital tersebut dibeli dengan skema pembelian putus. Pemerintah Kota Samarinda membeli seluruh perangkat sekaligus, tanpa adanya kontrak layanan tahunan.

“Pemerintah kota beli putus. Jadi tidak ada fee tahunan atau sistem kontrak lanjutan. Sekali beli langsung, termasuk IT dan seluruh perangkatnya,” lanjutnya.

Selain sistem digital, sekitar 39 persen anggaran difokuskan pada pembangunan fisik seperti tiang dan jaring pengaman di sekeliling area driving range seluas 9.800 meter persegi. Infrastruktur ini dibangun untuk memastikan keamanan penggunaan fasilitas.

Dalam kesempatan tersebut, Komisi III juga mengingatkan pentingnya pengelolaan fasilitas secara profesional setelah proyek rampung. Dengan nilai investasi yang cukup besar, pengelolaan yang tepat dinilai krusial agar aset ini dapat memberi manfaat maksimal bagi daerah.

“Kita harap pengelolaannya nanti bisa ditangani oleh manajemen yang profesional. Jangan sampai salah kelola karena ini adalah aset bernilai tinggi milik pemerintah kota,” tegas Deni.

Lebih jauh, Deni optimistis fasilitas ini dapat menjadi salah satu sumber pendapatan baru bagi Kota Samarinda, mengingat konsep modern yang diusung serta menjadi satu-satunya fasilitas serupa di Kalimantan.

“Kalau ini berjalan baik, bisa jadi sumber PAD baru bagi kota. Konsepnya modern dan jadi satu-satunya di Kalimantan. Ini harus dijaga dan dimanfaatkan dengan baik,” tutupnya.

Diketahui, pembangunan tahap kedua ditargetkan selesai pada November 2025. Perangkat sistem dari penyedia asal Korea juga telah tiba dan siap untuk proses pemasangan.

Pos terkait