Rilismedia.co – Samarinda. Ditengah-tengah polemik Revitalisasi pasar pagi, Jasno selaku anggota Komisi III DPRD Samarinda menganggapinya secara positif.
Ia hanya mengevaluasi bahwa pendekatan persuasif dan pelibatan semua pihak yang terlibat itu sangat penting demi kelancaran pembangunan.
Hal itu ia tekankan karena melihat adanya penolakan dari 48 orang pemilik ruko yang memiliki hak saham.
Lebih dalam, Jasno memandang bahwa pembangunan pasar pagi yang megah harus disertai dengan fasilitas seperti halaman parkir dan taman.
“Namun, kendala muncul karena kepemilikan SHM pada 48 ruko tersebut, yang mungkin tidak diantisipasi sebelumnya oleh pemerintah,” ungkapnya (29/01/2024).
Menurutnya, pemerintah baru mengetahui kepemilikan SHM ini setelah masuk di anggaran.
Untuk itu ia menyarankan agar pemerintah berkomunikasi lebih lanjut dengan pemilik ruko untuk menjelaskan niat baik pembangunan pasar, dan mencari solusi bersama.
“Dialog yang baik bisa membuka titik temu antara pemerintah dan pemilik ruko, sehingga pembangunan pasar dapat berjalan lancar,” tegasnya.
Jasno menekankan perlunya komunikasi yang baik antara kedua belah pihak agar dapat mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak.
“Tentu dengan pendekatan yang baik, baik pemerintah kota maupun pemilik ruko dapat bersatu untuk membangun pasar pagi yang lebih baik dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat kota,” pungkasnya. (Sabarno/adv)