Kutai Timur, Rilismedia.co — Dua komoditas hortikultura asal Kutai Timur (Kutim), yakni pisang kepok grecek dan nanas, kini menempati posisi penting dalam rantai pasok produksi pertanian daerah. Keduanya mencatat peningkatan permintaan dari pasar lokal maupun luar wilayah, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi petani dan pelaku usaha mikro.
Kepala DTPHP Kutim, Dyah Ratnaningrum, menyampaikan bahwa pisang kepok grecek menjadi salah satu komoditas paling dicari karena kualitas daging buahnya yang lebih padat dan cocok untuk berbagai jenis olahan.
Banyak pelaku UMKM, menjadikan kepok grecek sebagai bahan baku utama produk olahan pangan.
“Kita melihat komoditas ini bukan hanya banyak dibudidayakan, tetapi juga memiliki pasar yang berkembang pesat, dan bahkan beberapa daerah luar mulai rutin mengambil suplai dari Kutim,” terangnya.
Selain pisang, komoditas nanas juga menunjukkan grafik peningkatan produksi. Dyah menyebut sejumlah kecamatan memiliki potensi budidaya nanas yang kuat berkat karakteristik tanah yang sesuai.
Komoditas ini tidak hanya dijual dalam bentuk segar, tetapi juga diolah menjadi berbagai produk turunan seperti jus, selai, minuman fermentasi, hingga buah potong siap konsumsi.
“Pasarnya stabil, dan petani mulai melihat nilai tambah dari pengolahan,” jelasnya.
Dari sisi teknis, Pemerintah Daerah terus memberikan pendampingan intensif kepada petani hortikultura, agar produksi dapat meningkat secara berkelanjutan.
Mulai dari teknik pembibitan, penanganan hama, pemupukan, hingga metode panen dan pascapanen yang benar, seluruh proses diarahkan agar produk tetap memenuhi standar kualitas pasar.
“Semakin baik kualitasnya, semakin besar peluang bersaing di luar daerah,” tambah Dyah.
Kutim juga memperkuat hilirisasi melalui kemitraan dengan UMKM, dan strategi ini bertujuan memperluas nilai ekonomi, sehingga komoditas hortikultura tidak hanya dijual dalam bentuk mentah, tetapi juga sebagai produk olahan bernilai tinggi.
“Ini penting, agar rantai ekonomi tidak berhenti di tingkat petani,” tegasnya.
Dyah optimistis bahwa dalam beberapa tahun ke depan, sektor hortikultura dapat menjadi pilar ekonomi baru yang memperkuat ketahanan pangan daerah.
“Pisang dan nanas sudah membuktikan potensinya. Tinggal bagaimana kita menjaga kualitas dan meningkatkan kapasitas produksi,” tandasnya. (Adv-Diskominfo Kutim/Andika)






