Rilismedia.co – Samarinda. Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Sani Bin Husain menyayangkan dengan masih terdapatnya anak stunting yang terjadi di Kota Samarinda saat ini.
Sani menuturkan, bahwa pengentasan stunting harus segera untuk di maksimalkan, pasalnya pada saat Rapat Paripurna pengetukkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Samarinda dinilai cukup fantastis.
“Buat apa APBD yang cukup fantastis, jikalau anak-anak kurang gizi, tidak berguna itu berarti. Cuma pikiran-pikiran kita tentang stunting itu jangan dikira persial,” tutur Sani, pada Kamis (15/2/2024).
Lanjutnya, bahwa stunting itu terjadi dengan berbagai faktor, diantaranya faktor pernikahan dini, kondisi gizi saat ibu mengandung, serta kondisi ekonomi rumah tangga dan dalam persoalan pengentasan stunting itu tidak mudah untuk dilakukan.
“Jadi pengentasan stunting tidak hanya sekadar memberi makan dengan telur dan nasi saja, namun perlu dilakukan perhatian khusus dengan melihat semua faktor penyebab terjadinya stunting,” ucapnya.
Lebih lanjut, sambung Sani, terkait hal tersebut ia menilai bahwa yang memiliki komando utama dari penanganan dan pencegahan stunting tersebut adalah pimpinan daerah. Namun untuk target akhir tahun, dia belum berani memberikan pandangan.
“Komandonya harus Walikota kita, ya nanti marilah kita lihat bersama-sama diakhir tahun 2024, berkurang atau bertambah. Saya penasaran juga, tapi untuk saat ini belum ya, langkah yang diambil efektif atau tidak kita tunggu hasil. Karena saya tidak bisa jawab sekarang,” tutupnya. (DR)