Rilismedia.co – Samarinda. Angkasa Jaya Djoerani selaku Ketua Komisi III DPRD Samarinda, mempertanyakan progres proyek pembangunan terowongan gunung manggah di jalan Otto Iskandar Dinata.
Karena mengingat, proyek tersebut merupakan langkah strategis untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di jalan tersebut.
Terlebih lagi, anggaran yang dikucurkan cukup fantastis dengan angka 395 miliar rupiah
“Kami dari komisi III mempertanyakan kelanjutan proyek strategis milik pemkot Samarinda ini karena proyek yang senilai Rp 395 miliar ini memang sudah dikebut sejak tahun 2022 lalu dan seharusnya akan dapat rampung sesuai target di tahun ini,” Kata Angkasa, Selasa (23/01/2024).
Lebih lanjut, Angkasa mengaku pesimis terhadap proyek itu, sehingga Ia menyampaikan beberapa catatan yang harus segera dituntaskan terlebih dahulu oleh PUPR Samarinda. Pasalnya, pengerjaan ini seharusnya harus selesai dalam kurun waktu tiga tahun karena menggunakan skema Multi Years Contract (MYC).
“Pemenuhan ANDALALIN (Analisis Mengenai Lalu Lintas Jalan) nya seperti apa, karena dari pengakuan Dinas Perhubungan (Dishub) belum ada, dan terpenting kegiatan pembangunan tersebut juga harus menuangkan hasil analisis dampak lalu lintasnya,” bebernya.
Selain itu, Ia juga mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi yang pihaknya terima, terkait tembusan terowongan di segmen Jalan Kakap, hingga saat ini jalan tersebut masih menjadi persoalan di antara pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dan Pemkot Samarinda.
“Yang kami ingin tahu apakah persoalan itu sudah benar-benar clear atau belum, karena yang kita ketahui september nanti harusnya terowongan ini sudah selesai terbangun,” pungkasnya. (Sabarno/adv)