Rilismedia.co – Pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) terus digenjot saat PDN Sementara dilumpuhkan hacker.
Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria mengatakan PDN tetap berjalan. Proyek tidak mungkin ditunda karena kasus serangan ransomware yang terjadi sejak Kamis (20/6/2024).
“Tentu saja, proyek PDN tetep jalan, ini enggak mungkin istilahnya tunda ataupun gegara kasus ini kita jangan pakai PDN lagi, saya kira tidak begitu karena ini konsekuensi transformasi digital yang kita lakukan,” ungkap dia, ditemui di Jakarta, Rabu (26/6/2024).
Dia memastikan keamanan data terus ditingkatkan. Kejadian tersebut akan jadi pembelajaran dan evaluasi.
“Keamanan data kita tingkatkan, ini jadi pembelajaran dan evaluasi. Di dunia siber semua paham kalau yang namanya soal keamanan data itu concern semuanya karena di dunia digital itua tidak ada tempat yang aman,” jelas Nezar.
Rencananya pemerintah menyiapkan PDN di tiga lokasi. Salah satunya di Cikarang yang akan diresmikan pada Agustus mendatang.
Dua lokasi lainnya adalah di Batam dan ibu kota Nusantara (IKN). PDN di Batam rencananya akan mulai dibangun akhir 2024 atau awal tahun dengan dengan perkiraan penyelesaian selama dua tahun mendatang.
PDN Sementara diserang ransomware Brain Cipher. Sejak diketahui minggu lalu, hingga sekarang PDNS belum kembali pulih.
Dari 282 data Kementerian, Lembaga dan Daerah yang ada di sana sekitar 44 data sudah kembali pulih. Sementara sisanya masih menunggu monitoring.
Pemulihannya, Nezar mengatakan dengan melakukan migrasi data. Dia menjelaskan untuk membuka data yang ada di dalam PDNS harus membayar tebusan, namun opsi itu tak akan dilakukan pemerintah.
“Kita tidak melakukan yg soal opsi bayar tebusan itu, tapi kita lakukan langkah mitigasi untuk menyelamatkan data-data yg ada,” kata Nezar.(*)