Rismedia.co Samarinda – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Samarinda menyoroti kondisi Jalan Tol Samarinda-Balikpapan yang dinilai berbahaya dan kurang mendapat perawatan. Ketua Umum PC PMII Kota Samarinda, Taufikuddin, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi jalan tol yang baru berusia lima tahun ini.
“Jalan tol ini tidak layak digunakan karena aspalnya bergelombang dan berbahaya bagi pengendara,” ujarnya.
Tol Samarinda-Balikpapan dikelola oleh PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS), anak usaha dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Jalan tol ini terdiri dari lima seksi, di mana Seksi II, III, dan IV sepanjang 58,47 kilometer diresmikan pada 17 Desember 2019. Sementara itu, Seksi I (Balikpapan-Samboja) dan Seksi V (Balikpapan-Manggar) baru dioperasikan pada 24 Agustus 2021.
Menurut Taufikuddin, selain kondisi jalan yang bergelombang, biaya tol juga dinilai terlalu mahal dibandingkan jalan tol di daerah lain. Ia menambahkan bahwa kurangnya perawatan terlihat dari banyaknya lumpur, genangan air, serta rumput liar yang tumbuh di sepanjang pinggir jalan. Selain itu, proses perbaikan jalan yang memakan waktu lama juga menjadi keluhan masyarakat.
“Kami dari PC PMII Kota Samarinda akan terus mengawal persoalan ini karena banyak masyarakat yang mengeluhkan tarif tol yang mahal serta kondisi jalan yang membahayakan,” tegasnya.
Pihaknya mendesak pengelola tol untuk segera mengambil langkah perbaikan guna meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
