Olahraga di Alam Terbuka, Dispora Kaltim Wujudkan Konsep Sporturism Melalui Wisata Buah

Foto Kepala Seksi Pengelolaan Stadion Utama Dispora Kaltim, Yudi Haryanto

Rilismedia.co-Kaltim. Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) terus berinovasi dengan mengembangkan konsep sporturism yang menggabungkan olahraga dan kegiatan berkebun dalam satu paket wisata.

Program wisata buah yang diusung sejak 2021 ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan kebugaran masyarakat, tetapi juga menciptakan ruang terbuka hijau yang ramah lingkungan.

Bacaan Lainnya

Menurut Kepala Seksi Pengelolaan Stadion Utama Dispora Kaltim, Yudi Haryanto, program ini memberikan alternatif wisata yang sehat, sekaligus mendekatkan masyarakat dengan alam.

“Dengan konsep sporturism, masyarakat bisa berolahraga di ruang terbuka sambil menikmati hasil kebun buah yang ada di sekitar kawasan,” ucap Yudi, Kamis (7/11/2024).

Berbeda dari tempat rekreasi pada umumnya, wisata buah ini memadukan edukasi dan hiburan. Pengunjung tidak hanya bisa berolahraga, seperti jogging atau senam, tetapi juga menikmati hasil buah segar yang dapat langsung dipetik dari pohon, seperti jeruk, mangga, jambu, dan durian.

Walaupun beberapa pohon masih dalam tahap pertumbuhan, pihak Dispora berharap dalam waktu dekat buah-buahan ini dapat dipanen dan dibagikan kepada masyarakat.

Selain memberikan manfaat bagi kesehatan, konsep sporturism ini dirancang untuk mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan keberlanjutan alam.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga peduli dengan lingkungan sekitar,” ujarnya.

Untuk mendukung konsep ini, Dispora Kaltim menyediakan akses yang terjangkau bagi masyarakat. Harga tiket masuk hanya Rp 2.000 untuk anak-anak dan Rp 3.000 untuk dewasa, sementara parkir sepeda motor dan mobil disediakan secara gratis. Dengan harga yang ramah di kantong, program ini semakin mudah diakses oleh masyarakat luas.

Dengan berkembangnya program wisata buah ini, Dispora Kaltim berharap dapat menciptakan ekosistem wisata yang tidak hanya berfokus pada kesehatan fisik, tetapi juga pada pendidikan lingkungan.

“Melalui program ini, kami ingin masyarakat lebih mengenal berkebun dan pentingnya menjaga alam untuk keberlanjutan masa depan,” pungkasnya.

(ADV/Araa)

banner 400x130

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *