Mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair jadi Dewan Pengawas Danantara

Rilismedia.co Jakarta – Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 24 Februari 2025. Lembaga ini akan berfokus pada hilirisasi sumber daya alam serta pengembangan teknologi, termasuk pusat data kecerdasan buatan.

Sebagai bagian dari struktur kepemimpinan Danantara, Rosan Roeslani ditunjuk sebagai Kepala Badan Pelaksana (CEO), didampingi Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO) dan Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer (COO). Menteri BUMN Erick Thohir ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengawas, dengan Muliaman Hadad sebagai wakilnya.

Bacaan Lainnya

Menariknya, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair juga didapuk menjadi anggota Dewan Pengawas Danantara. Namun, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani enggan mengungkap alasan spesifik pemilihan Blair dalam jajaran pengawas lembaga tersebut.

Dalam pidatonya, Prabowo mengumumkan alokasi investasi awal sebesar US$ 20 miliar atau sekitar Rp 300 triliun untuk membiayai sekitar 20 proyek strategis nasional. Dana ini, kata dia, berasal dari hasil penghematan dalam 100 hari pertama pemerintahannya.

“Kami berhasil mengamankan lebih dari Rp 300 triliun yang sebelumnya terhambat oleh inefisiensi, korupsi, dan belanja yang kurang tepat sasaran,” ujar Prabowo.

Beberapa sektor utama yang akan menjadi fokus Danantara meliputi hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembangunan pusat data kecerdasan buatan, kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur, serta energi terbarukan.

Prabowo menegaskan bahwa Danantara bukan sekadar lembaga pengelola investasi, tetapi juga instrumen pembangunan nasional.

“Kami tidak mau lagi menjual sumber daya alam dengan murah. Apa yang kami luncurkan hari ini adalah alat untuk mengelola kekayaan bangsa demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” kata dia.

banner 400x130

Pos terkait