Rilismedia.co – Samarinda. Dalam upaya memperkuat potensi pariwisata lokal kota Samarinda, Tim Program Kreativitas Mahasiswa dari Universitas Mulawarman melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat bertajuk “Tourism Capacity Building bagi Kelompok Pemuda melalui Pendekatan Project Based Learning dalam Mengembangkan Wisata Bukit Steling di Era Digital”.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi pemuda dalam mengelola serta mengembangkan potensi wisata di Bukit Steling. Sasaran peserta dalam program ini adalah para pemuda yang mendiami wilayah RT 32 Gang Steling, Sungai Dama, Samarinda.
Afriah Tompagea mengungkapkan, kegiatan yang telah dilaksanakan dalam program tersebut meliputi pendidikan sapta pesona, pendidikan manajemen keselamatan pengunjung, pelatihan digitalisasi wisata Bukit Steling, pelatihan pengelolaan fasilitas wisata Bukit Steling, dan pembentukan Kapswala Steling (Kader pengelola wisata alam Steling).
Beberapa pendekatan yang dilakukan oleh Tim PKM-PM, salah satunya Project Based Learning dalam program ini. Metode pembelajaran tersebut berfokus pada proyek nyata sebagai media belajar, sehingga peserta dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh secara langsung.
Pendidikan Sapta Pesona diberikan untuk menanamkan nilai-nilai penting dalam pelayanan dan pengelolaan wisata. Melalui pendidikan ini, diharapkan setiap pemuda yang terlibat dapat memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Sapta Pesona. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas pelayanan, tetapi juga memperkuat daya tarik wisata Bukit Steling.
Selain pendidikan Sapta Pesona, manajemen keselamatan pengunjung juga menjadi aspek penting dalam pengelolaan wisata Bukit Steling. Keamanan dan keselamatan pengunjung merupakan prioritas utama yang harus dijaga. Dengan adanya manajemen keselamatan yang baik, nantinya pengunjung dapat menikmati wisata dengan rasa aman dan nyaman.
Program ini juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam promosi dan pengelolaan destinasi wisata. Para pemuda dibekali dengan pengetahuan tentang pemasaran digital, penggunaan media sosial, dan pembuatan konten kreatif yang dapat menarik minat wisatawan.
Para pemuda juga diberikan pelatihan pengelolaan fasilitas wisata Bukit Steling untuk mengembangkan wisata Bukit Steling agar dapat menjadi tempat wisata yang menarik. Dalam kegiatan ini, para pemuda dilatih untuk membuat papan petunjuk jalan, papan tata tertib, dan papan lainnya yang dapat digunakan sebagai spot foto.
Tim PKM-PM juga membentuk Kapswala Steling, yaitu Kader Pengelola Wisata Alam Steling, yang memberikan pelatihan kecakapan wirausaha pembuatan produk untuk dijual ke pengunjung, pemasaran, dan pelatihan kader wisata. Dalam kegiatan ini, para pemuda dilatih untuk menjadi event organizer wisata Bukit Steling.
Program ini mendapat dukungan dari Ketua RT 32, Lurah Sungai Dama hingga masyarakat setempat.
Menurut Afriah, Bukit Steling yang terletak di Kelurahan Selili dan Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda itu memiliki potensi wisata yang luar biasa jika dikelola dengan baik. Wilayah perbukitan memanjang itu menawarkan pemandangan dengan panorama alam yang indah. Saat malam hari, dari atas Bukit Steling akan terlihat indahnya warna warni lampu pijar jembatan atau kelip cahaya lampu bangunan yang berada di kejauhan.
Secara geologi, penyebutan nama Gunung Stelling bukanlah nama yang tepat, sebab Glossary of Landform and Geolologic Terms mengemukakan bahwa arena gunung adalah suatu area yang memiliki ketinggian lebih dari 300 meter dengan memiliki kemiringan lereng 25% lebih besar.
Sementara Bukit Steling memiliki elevasi dengan ketinggian 117 meter, maka bukit ini tergolong perbukitan rendah dengan kisaran ketinggian bukit rendah, yaitu 50 meter hingga 200 meter. Namun, masyarakat samarinda akrab dengan menyebutnya Bukit Steling karena dengan pemukiman warga setempat.
Bukit Steling dengan perbukitan rendah ini pernah dimanfaatkan sebagai permukiman warga setempat. Sejak tahun 2000-an, bukit ini sudah dipenuhi pemukiman.
Hal ini sangat wajar, mengingat wilayah ini sangat strategis, memiliki pesona pemandangan di atas bukit yang indah, dekat dengan pelabuhan kota, serta dekat dengan Sungai Mahakam. Kendati demikian, di tengah indahnya, bukit ini mempunyai daya bahaya secara geologi seperti tanah longsor.
Sebelumnya, destinasi wisata perbukitan ini sempat viral di jagad maya khususnya di kota samarinda. Memang menarik perhatian, Pasalnya, kawasan perbukitan ini tidak jauh dari pemukiman warga hingga akses yang tidak begitu sulit. Diantara perbukitan samrinda yang viral pada saat itu (2020) yaitu Bukit Lonceng di Kecamatan Samarinda Seberang, Puncak Dabo di Jalan Damai dan Bukit Steling di Kelurahan Selili.
Itu sebabnya Afriah mengungkapkan harapnya kepada pemerintah Provinsi Kalimantan Timur hingga Pemkot Samarinda agar potensi wisata di kota tepian ini dapat memperoleh perhatian. Terlebih kepada pengelola wisata lokal secara mandiri oleh masyarakat setempat, peran pemerintah dalam mengembangkan dan mengelolah pariwisata dengan menyediakan infrastruktur, hingga kerja sama antara pemerintah dengan pihak pengelola wisata secara mandiri oleh masyarakat selama ini .
“Saya berharap masyarakat dapat terus aktif berpartisipasi dalam menjaga dan mengembangkan wisata bukit steling ini, serta pemerintah dapat memberikan dukungan berupa kebijakan dan fasilitas yang diperlukan. Dengan sinergi antara masyarakat dan pemerintah, potensi wisata Bukit Steling dapat dimaksimalkan, memberikan manfaat ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal,” Demikian harapnya. (rdksi)