Samarinda, Rilismedia.co – Sorotan terhadap bangunan sekolah di Samarinda yang masih berbahan kayu, berada di zona rawan longsor, dan kerap terendam banjir, mendorong Komisi IV DPRD Kota Samarinda turun tangan. Dalam waktu dekat, tiga sekolah dengan kondisi terparah akan ditinjau langsung.
Ketua Komisi IV, Novan Syahronny Pasie, menegaskan penanganan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) harus segera dieksekusi, bukan sekadar rencana.
“Kami tidak ingin program perbaikan hanya jadi wacana. Kami akan cek langsung ke lapangan, apakah perbaikannya segera dikerjakan atau justru molor hingga tahun depan,” ujarnya.
Salah satu sekolah yang menjadi fokus adalah SDN 020 Samarinda Utara, yang sempat viral karena berdiri di lokasi rawan longsor. Menurut Novan, kondisi itu membahayakan keselamatan siswa dan butuh langkah cepat. Jika renovasi besar belum memungkinkan, ia mendorong relokasi siswa atau penyediaan ruang belajar darurat.
Novan juga menyoroti lemahnya deteksi dini kerusakan sekolah. Ia menilai perbaikan seharusnya tidak menunggu ramai di media sosial.
“Jangan tunggu heboh dulu baru ditangani. Kalau tidak direspons dinas, datang ke DPRD. Kami terbuka,” tegasnya.
Selain itu, efektivitas penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) turut dipertanyakan. Novan mencontohkan, ada sekolah dengan ruang kelas masih berbahan kayu, namun pagar sudah permanen dari beton, padahal jumlah murid hanya sekitar 160 orang.
“Ini perlu ditinjau. Mungkin opsi penggabungan atau relokasi bisa jadi solusi jangka panjang,” pungkasnya.