Rilismedia.co – Samarinda. Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti mempertanyakan kebijakan pemkot samarinda serta target penurunan angka stunting di Samarinda.
Hal itusampaikan pada saat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) terkait upaya percepatan dan penurunan angka stunting, Rabu 08/11/2023.
“Kita sudah membuat satgas atau tim yang terintegrasi dengan beberapa OPD, sekarang sudah terlaksana dan ada surat edaran dari pak wali kota terkait program pemerintah yaitu pembagian telur kepada anak setiap harinya,”ujar Puji.
Disebutkan Puji, berdasarkan data yang diperoleh dari dinas kesehatan yang dihimpun dari posyandu, anak yang tergolong stunting sebanyak 2500 anak.
“Tapi stunting kita fokus pada anak-anak usia dibawah dua tahun dan setelah diverifikasi hanya tersisa 714 anak yang terdeteksi stunting di 10 kecamatan,” katanya.
Lebih lanjut politisi Demokrat itu mengungkapkan, penyebab anak-anak mengalami stunting diantaranya adalah penyakit bawaan, berat badan yang rendah saat lahir.
“Seperti keinginan presiden RI yang menyatakan bahwa angka stunting di tahun 2024 harus mencapai 14 % tapi Intervensi yang dilakukan oleh pemerintah tentunya tidak akan berhasil tanpa melibatkan dunia usaha dan peran serta masyarakat,” sebutnya.
Maka dari itu, Puji berharap untuk mencapai angka nasional, harus kerja keras yang kuat dan ketersediaan SDM dibutuhkan untuk membantu pemerintah menurunkan angka stunting.(Andika/adv)