Rilismedia.co Samarinda – Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Samri Saputra, menegaskan bahwa pelaku kekerasan seksual di lingkungan pendidikan harus diberikan hukuman seberat-beratnya agar menjadi pelajaran bagi sekolah-sekolah lain.
“Saya nggak bisa berkata-kata lagi sudah. Istighfar aja,” ujar Samri saat dimintai tanggapan terkait kasus kekerasan seksual yang di lingkungan pendidikan, Rabu 19/03/25.
Menurut dewan Fraksi PKS ini, salah satu penyebab maraknya kasus ini adalah hukuman yang terlalu ringan terhadap pelaku.
“Kenapa ini sering terjadi, salah satunya hukuman mungkin yang terlalu ringan,” katanya.
Samri juga menekankan pentingnya pengawasan dan reformasi pendidikan guna mencegah kasus serupa di masa mendatang.
“Pengawasan juga penting. Itu perlu reformasi pendidikan agar tidak terjadi hal semacam ini di lingkungan pendidikan,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa jika seorang tenaga pendidik terbukti melakukan kekerasan seksual, maka ia harus dipecat dan tidak boleh lagi diberi ruang di dunia pendidikan.
“Sangat layak dipecat apalagi terbukti. Jangan dikasih ruang lagi sebagai pendidik karena sangat mencoreng instansi pendidikan supaya jadi pelajaran bagi yang lain,” tegasnya.
Samri juga menyoroti bahwa kasus kekerasan seksual di lingkungan pendidikan kini telah menjadi masalah nasional yang terjadi di hampir seluruh daerah di Indonesia. (syf)