Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus Tanggapi Pernyataan Waketum PKB Jazilul Fawaid Soal Hubungan Prabowo-Jokowi

Rilismedia.co – Jakarta. Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus memberikan tanggapan terkait pernyataan Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid yang menyebut bahwa PDIP berupaya memisahkan hubungan Presiden Prabowo Subianto dengan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Deddy menegaskan bahwa PDIP tidak memiliki kepentingan untuk memengaruhi hubungan kedua tokoh tersebut.

“Mungkin beliau (Jazilul) bangun kesiangan, sehingga tiba-tiba menuduh PDIP ingin memisahkan Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Itu urusan mereka berdua, kami tidak ada urusan untuk memisahkan atau merekatkan hubungan mereka,” ujar Deddy di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025).

Deddy menjelaskan bahwa hubungan antara Prabowo dan Jokowi didasarkan pada kepentingan politik, yang menurutnya merupakan hal yang lumrah dalam dunia politik.

“Politik itu dasarnya kepentingan. Selama mereka memiliki kepentingan yang sama, siapa pun tidak bisa memisahkan mereka. Namun, jika kepentingan mereka berbeda, mereka akan berpisah dengan sendirinya. Ini bukan urusan kami,” tegasnya.

Deddy juga mengingatkan Jazilul untuk tidak mencampuri urusan internal partai lain.

“Silakan saja, tapi mohon Bung Jazilul tidak perlu mengurusi partai lain. Urus saja partai sendiri. Tuduhan bahwa PDIP ingin memisahkan Jokowi dan Prabowo itu salah kaprah,” ucapnya.

Menurut Deddy, yang bisa memisahkan atau merenggangkan hubungan Prabowo dan Jokowi hanyalah kedua tokoh tersebut sendiri, bukan pihak luar.

“Ini soal politik. Jika ada yang memisahkan mereka, itu pasti berasal dari keputusan mereka berdua, bukan dari orang lain,” jelasnya.

Sebelumnya, Jazilul Fawaid meminta Deddy Sitorus untuk tidak mengompori atau memanas-manasi hubungan antara Prabowo dan Jokowi. Jazilul menekankan pentingnya menjaga kekompakan dan harmoni dalam pemerintahan.

“Tidak usah dikompor-kompori. Lebih baik kita saling menjaga kekompakan dan keberlanjutan. Setiap presiden memiliki gaya dan prioritas program yang berbeda, dan itu seharusnya tidak menjadi sumber masalah apalagi perpecahan,” kata Jazilul kepada wartawan, Rabu (12/2).

Jazilul juga memuji Prabowo sebagai sosok yang memahami filosofi Jawa “mikul dhuwur mendem jero”, yaitu mengangkat hal-hal yang baik dan mengubur yang buruk.

“Pak Prabowo paham betul filosofi ini. Beliau berharap semua komponen bangsa bersatu untuk mewujudkan pembangunan demi kesejahteraan bersama,” ujarnya.

Dengan pernyataan ini, kedua tokoh partai tersebut mencerminkan dinamika politik yang terus berkembang, sambil menegaskan pentingnya menjaga stabilitas hubungan antar-elit politik di Indonesia.

banner 400x130

Pos terkait