Rilismedia.co – Samarinda. Pertumbuhan pesat Kota Samarinda berdampak langsung pada meningkatnya jumlah penduduk dan kendaraan bermotor di wilayah ini.
Salah satu dampak yang paling dirasakan masyarakat adalah kemacetan yang semakin parah di berbagai titik. Salah satu kawasan yang paling terdampak adalah Jalan M. Said, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, mengakui bahwa persoalan kemacetan di Jalan M. Said telah lama menjadi perhatian. Namun, hingga saat ini belum ada pembangunan jalan alternatif yang dapat membantu mengurai kepadatan lalu lintas di kawasan tersebut.
“Kalau soal pembangunan jalan alternatif di kawasan tersebut memang belum ada, tetapi kami akan mendorong langkah-langkah cepat untuk mengatasi kemacetan yang terjadi,” ujar Deni.
Ia menilai bahwa kemacetan tidak hanya terjadi di Jalan M. Said, tetapi juga di berbagai ruas jalan lainnya di Samarinda. Lonjakan jumlah kendaraan, yang dipicu oleh semakin mudahnya akses kepemilikan kendaraan, memperparah kondisi lalu lintas kota.
“Dulu, Jalan M. Said bukan kawasan permukiman padat. Namun, seiring pertumbuhan jumlah penduduk, lalu lintas pun semakin padat dan sulit dikendalikan,” jelasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Deni menekankan pentingnya koordinasi antara Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) guna membahas solusi terbaik. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah pembangunan jalan alternatif.
Menurutnya, pemetaan lokasi untuk jalan baru harus dilakukan dengan cermat, mengingat kondisi geografis di sekitar Jalan M. Said cukup menantang.
“Jalan MT Haryono itu cukup tinggi, sehingga kita harus menentukan jalur yang paling memungkinkan untuk dibangun agar efektif mengurai kemacetan,” ungkapnya.
Selain faktor pertumbuhan penduduk dan kepadatan kendaraan, Deni juga mencatat bahwa kemacetan di Jalan M. Said sering kali mencapai puncaknya pada jam-jam sibuk, seperti pagi dan sore hari. Situasi ini semakin buruk saat akhir pekan, ketika arus kendaraan yang masuk ke Samarinda meningkat drastis.
Oleh karena itu, ia berharap pemerintah segera merumuskan langkah konkret untuk menangani permasalahan ini, sehingga mobilitas masyarakat di kawasan tersebut menjadi lebih lancar.
“Nanti kita akan mengadakan diskusi lebih lanjut, mengingat masalah kemacetan ini hampir terjadi di seluruh ruas jalan utama di Samarinda,” pungkasnya.
Diharapkan, dengan adanya solusi nyata dari pemerintah, kemacetan yang terjadi di Jalan M. Said dan wilayah lainnya di Samarinda dapat teratasi, sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan lebih nyaman dan efisien. (ADV/Syf)