Jumlah Korban Lubang Tambang di Kaltim Bertambah, Ini Update Terbaru

Danau bekas galian tambang di kawasan Jalan Lubang 3 Loa Buah Kota Samarinda.(foto:Hamsah)

Rilismedia.co – Lubang bekas tambang di Provinsi Kalimantan Timur lagi-lagi kembali menelan korban.

Minggu 5 Mei 2024, salah satu lubang bekas  tambang di kawasan Jalan Lubang 3 Loa Buah Kota Samarinda menelan korban dua bocah kakak beradik.

Bacaan Lainnya

Ke dua anak tersebut dinyatakan meninggal dunia setelah berhasil dievakuasi oleh Tim Sar setempat.

Dansir dari RRI.CO.ID Selasa (7/5/24), Kordinator Tim SAR Kota Samarinda Riqi Efendi mengatakan, salah satu korban sempat dilarikan ke rumah sakit namun kondisi korban sudah tak tertolong.

“Untuk korban kedua yang ditemukan sekitar 2 meter dari tempat kejadian, yang juga telah diberi tanda oleh warga. Tim SAR melakukan penyelaman ke dasar oleh dua orang penyelam Basarnas, dan berhasil ditemukan pukul 15.40 Wita dalam kondisi meninggal dunia,” ungkap Riqi Efendi, Senin (6/5/2024) lalu.

Riqi juga mengakui danau tersebut merupakan bekas galian tambang. Saat proses evakuasi, tidak ditemukan pembatas atau penutupan area tersebut sehingga danau tersebut dapat diakses secara umum.

“Di lokasi tersebut juga bahkan digunakan oleh sebagian warga menjadi tempat mendapatkan ikan. Bisa terjadi, karena juga tidak ada penjagaan ataupun pengawasan pihak tertentu terkait lokasi itu. Danau yang menjadi ketertarikan bagi anak-anak menjadi tempat bermain tau berenang,” terang dia.

Dia pun berharap agar pemilik perusahaan eks galian tambang tersebut dapat melakukan upaya pencegahan baik berupa reklame maupun ditutup secara permanen agar tidak memakn korban di kemudian hari.

“Saya berharap lokasi ini harus menjadi tanggung jawab oleh eks tambang tersebut. Lokasi ini harusnya terpasang reklame, bahkan dilakukan penutupan, atau adanya penjagaan yang ketat,” tegasnya.

Belum diketahui nama perusahaan pemilik eks galian tambang tersebut, kendati sudah ada pihak berwajib melakukan monitoring lokasi tersebut.

“Sudah ada pihak berwajib untuk melakukan monitoring terhadap lokasi ini, warga disini pun masih simpang-siur untuk nama perusahaan tersebut,” imbuhnya.

Sekedar diketahui, kasus tenggelamnya anak di bekas galian tambang bukan kali pertama terjadi Kaltim. Berdasarkan data dari Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimantan Timur tahun 2011-2023, jumlah korban lubang tambang yaitu 45 orang.

Dengan demikian pada 2024, korban lubang bekas galian tambang di Kalimantan Timur berjumlah 47 orang yang mana didominasi oleh anak-anak. (Syaif)

banner 400x130

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *