Samarinda, Rilismedia.co – Maraknya aktivitas akun buzzer di media sosial dinilai semakin mengganggu dinamika demokrasi di Kota Samarinda. Setiap kritik terhadap kebijakan Pemerintah Kota kerap dibalas dengan serangan digital, bahkan menyeret nama-nama pihak yang tak terlibat.
Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda, Adnan Faridhan, turut angkat bicara. Ia mengaku namanya juga kerap dicatut dalam narasi liar yang beredar di media sosial. Salah satunya saat aksi damai mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Samarinda beberapa waktu lalu yang dijadikan bahan tudingan oleh akun buzzer.
“Yang pasti tuduhan kepada saya itu salah alamat. Saya tidak pernah menginisiasi itu,” tegas Adnan, Kamis (19/6).
Ia menanggapi aksi demo yang digelar puluhan mahasiswa HMI di depan Kantor Wali Kota Samarinda, sebagai refleksi 100 hari kepemimpinan Wali Kota Andi Harun dan Wakil Wali Kota Saefudin Zuhri. Aksi itu sempat diserang oleh akun media sosial yang menuding aksi mahasiswa tersebut merupakan demo bayaran.
Nama Adnan kemudian ikut diseret dalam narasi tersebut, dituding sebagai dalang aksi.
“Saya sudah kebal. Kita setiap bertindak menyinggung Pemkot Samarinda selalu aja dikait-kaitkan,” ungkapnya.
Adnan menyayangkan praktik semacam ini karena justru mencederai ruang demokrasi dan kebebasan berpendapat yang sehat di daerah.
“Kita sudah tahu lah siapa orangnya meskipun belum terbukti secara hukum,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum HMI Cabang Samarinda, Syahril Saili, secara resmi telah melaporkan salah satu akun media sosial yang menuduh dirinya dan organisasi yang ia pimpin sebagai alat kepentingan politik.
“Jujur aja ketua HMI itu baru mengontek saya kemarin. Mungkin saya mau dijadikan saksi. Mungkin seperti itu,” kata Adnan.
Diketahui, sejauh ini sudah ada dua laporan resmi terkait dugaan pencemaran nama baik oleh akun yang diduga buzzer tersebut. Adnan berharap pihak berwenang bisa segera mengusut dan mengungkap siapa sebenarnya sosok di balik akun-akun anonim tersebut.
“Cepat atau lambat itu akan terungkap siapa pelakunya. Kita tunggu aja,” pungkasnya. (adv/syf)