Kutai Timur, Rilismedia.co — Koordinasi antar perangkat daerah menjadi fokus penting dalam Sosialisasi Pengenalan Dasar CSIRT, yang digelar oleh Diskominfo Staper Kutim.
Hal ini karena penanganan insiden siber dinilai tidak bisa hanya diserahkan kepada satu unit teknis saja, melainkan membutuhkan kolaborasi menyeluruh antara instansi pengelola layanan publik.
Kepala Diskominfo Staper Kutim, Ronny Bonar H Siburian, menekankan bahwa deteksi dini serangan siber hanya dapat berhasil, jika seluruh perangkat daerah memiliki persepsi dan kesiapan yang sama.
Menurutnya, ancaman siber sering kali muncul dari kelalaian kecil seperti password lemah, klik tautan mencurigakan, hingga kurangnya pengawasan perangkat.
“Kalau kita bicara keamanan siber, itu bukan hanya tugas Diskominfo, dan semua perangkat daerah memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga sistem dan data,” kata Ronny, Senin (17/11/2025).
Dalam kegiatan ini, anggota CSIRT dilatih untuk membangun pola komunikasi yang efektif antardinas saat terjadi insiden.
Mulai dari pelaporan insiden awal, identifikasi sistem terdampak, penutupan akses sementara, hingga koordinasi pemulihan layanan.
Peserta juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya sinkronisasi SOP keamanan informasi di setiap perangkat daerah.
Tanpa keseragaman standar, proses respons akan berjalan lambat dan berisiko menimbulkan dampak yang lebih luas.
Ronny menegaskan bahwa, koordinasi menjadi kunci utama dalam menciptakan sistem keamanan siber yang kuat.
Bahkan insiden kecil sekalipun, harus dilaporkan dan ditangani secara cepat untuk menghindari perluasan serangan.
“Setiap perangkat daerah harus saling terhubung, dan ketika satu instansi melaporkan kejanggalan, yang lain harus siap merespons, dan dengan koordinasi seperti ini, Kita bisa melakukan deteksi dini dan mencegah kerusakan yang lebih besar,” ucapnya.
Ia berharap setelah pelatihan ini, sinergi antar perangkat daerah semakin kuat dan setiap unit kerja mampu memahami peran masing-masing, dalam ekosistem keamanan digital daerah.
“Kalau koordinasi berjalan baik, maka serangan siber apa pun bisa kita minimalisir, dan itulah tujuan besar yang ingin kita capai bersama,” tandasnya. (Adv-Diskominfo Kutim/Andika)






