Dewan Usul Bentuk Satgas soal Fenomena Kelangkaan Gas 3 Kg di Samarinda

Anggota DPRD Samarinda, Adnan Faridhan

Samarinda, Rilismedia.co – Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram kembali terjadi di Kota Samarinda. Fenomena ini bukan hal baru, namun terus berulang dari tahun ke tahun, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan. Dampaknya, harga gas melon di pasaran kembali melambung tinggi, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Menanggapi kondisi ini, DPRD Kota Samarinda menyampaikan keprihatinan dan mendesak agar dilakukan langkah serius, termasuk memanggil pihak Pertamina untuk dimintai penjelasan terkait mekanisme distribusi.

Bacaan Lainnya

“Saya rasa kita perlu memanggil Pertamina. Karena untuk distribusi itu dari mereka yang mengatur. Kalau memang ada temuan saya rasa harus ditindak,” ujar anggota DPRD Samarinda, Adnan Faridhan, kepada wartawan, Kamis (19/6).

Adnan juga mendorong Pemerintah Kota Samarinda untuk membentuk satuan tugas (satgas) khusus yang menangani persoalan kelangkaan gas 3 kg. Ia menilai semangat pembentukan Satgas PPDB yang digagas Pemkot bisa menjadi contoh bagi penanganan masalah lain di kota ini.

“Saya menyarankan dibentuk juga satgas gitu loh. Jadi jangan hanya satgas PPDB, tapi masalah yang lain juga yang ada di Samarinda,” tegasnya.

Menurut Adnan, kelangkaan gas melon bukan hanya masalah distribusi, tapi juga perlu diawasi secara menyeluruh agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu. Pengawasan distribusi di lapangan dinilai lemah, sehingga rawan disalahgunakan.

Ia pun mengapresiasi semangat Pemerintah Kota dalam mencegah penyimpangan di berbagai sektor, termasuk di bidang pendidikan. Namun ia berharap semangat yang sama juga diterapkan dalam persoalan kelangkaan gas yang dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat luas.

“Semangat itu diharapkan juga dapat diterapkan pada masalah kelangkaan gas di Samarinda yang kerap terjadi,” katanya.

Kelangkaan elpiji 3 kg di Samarinda memang kerap terjadi setiap tahunnya, khususnya menjelang hari-hari besar. Adnan menyebut, ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Pemkot Samarinda agar tidak terus berulang. (adv/syf)

banner 400x130

Pos terkait