Rilismedia.co – Samarinda. Kekerasan terhadap guru yang terjadi di sekolah merupakan tragedi catatan hitam sistem pendidikan di Indonesia saat ini, tak terlepas pula yang terjadi di Kota Samarinda.
Pasalnya permasalahan ini sering terjadi di semua kalangan pelajar dan berasal dari sumber permasalahan yang sama, yakni terkait pemahaman norma dan juga etika.
Sekretaris Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar angkat bicara persoalan tragedi tersebut, ia mengutarakan bahwa pemahaman norma dan nilai etika menjadi sangat penting bagi para pelajar ditengah perkembangan zaman saai ini.
“Di zaman saya itu, kita dengan guru sangat hormat sekali sehingga kita sangat senang bersama dengan guru kita, karena guru ini sudah kita anggap sebagai orang tua ke dua kita di sekolah,” ungkap Deni, pada Kamis (22/2/2024).
Lebih lanjut, sambung Deni, ia menyampaikan peranan orang tua adalah kunci dalam pendidikan moral dan etika anak, hal itu bisa dilakukan dengan berbagai metode seperti penyampaian ilmu agama bahkan melatih prestasi – prestasi mereka di sekolah.
“Posisi anak di sekolah itu hanya menimba ilmu dengan baik dan menghormati gurunya, ini saja yang paling penting, dan proses pengawasan nilai moral dan etika kita kembalikan kepada orang tua,” tutupnya. (DR)