Kutai Timur, Rilismedia.co — Diskominfo Staper Kutim memperkuat sistem pengawasan layanan internet pendidikan melalui “dashboard monitoring” yang berfungsi memantau pemakaian jaringan secara terus-menerus, dan fitur ini menjadi andalan untuk memastikan akses di 227 sekolah tetap berjalan optimal.
Kabid Infrastruktur TIK, Sulisman, mengatakan dashboard memungkinkan tim melihat kondisi jaringan secara detail, termasuk pemakaian yang tidak wajar atau titik yang mengalami gangguan.
“Kalau di dashboard terlihat ada sekolah yang mati atau tidak maksimal, kami langsung hubungi. Tim teknis bergerak saat itu juga,” katanya, Senin (24/11/2025).
Menurutnya, penggunaan dashboard menjadi penting, karena banyak sekolah kini mengoperasikan perangkat digital besar seperti TV Smart dan platform Google Education.
Kondisi tersebut membuat beban internet semakin berat, sehingga harus dipantau secara intensif.
“Kalau bandwidth dipakai tidak sesuai, pembelajaran bisa terganggu. Karena itu pemantauan dilakukan setiap saat,” tuturnya.
Sulisman juga menjelaskan bahwa tim SIKAT kerap turun langsung ke sekolah, untuk memastikan keakuratan data, mengingat pengumpulan informasi tidak selalu berjalan mulus, dan banyak penanggung jawab sekolah tidak memberikan kontak lengkap.
“Kadang nomor VIC tidak aktif, jadi mau tidak mau Kami turun ke sekolah. Kami cek langsung fasilitasnya satu per satu,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa, beberapa titik sekolah juga berada di bawah program Bakti Kominfo dari Kementerian.
Namun fasilitas tersebut, belum berjalan maksimal karena sumber energi masih menggunakan solar cell.
“Bandwidth dari Bakti kecil dan listriknya terbatas, jadi layanan tidak bisa maksimal. Itu yang masih kami koordinasikan,” jelasnya.
Dengan pengawasan yang lebih kuat, ia berharap konektivitas pendidikan di Kutim semakin stabil dan tidak ada sekolah yang tertinggal.
“Akses digital adalah kebutuhan dasar, dan kami berkomitmen menjaganya,” tandasnya. (Adv-Diskominfo Kutim/Andika)






