Kutai Timur, Rilismedia.co— Setelah tiga hari berlangsung, Festival Magic Land Kutai Timur 2025 resmi ditutup pada Minggu (16/11/2025) malam di area Jogging Track Polder Ilham Maulana, Sangatta Utara.
Penutupan dipimpin langsung oleh Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, dan turut dihadiri tokoh budaya, seniman, serta jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, termasuk Kepala Disdikbud, Mulyono.
Dalam sambutannya, Ardiansyah menyebut Festival Magic Land sebagai gambaran nyata tentang “keajaiban Kutai Timur”, sebuah istilah yang menurutnya mewakili kekayaan alam dan keberagaman budaya yang hidup di tengah masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa keberagaman tersebut bukan hanya kekuatan sosial, tetapi juga modal pembangunan yang tidak dimiliki banyak daerah lain.
“Ini kita sebut sebagai keajaiban Kutai Timur. Bahasanya sederhana, tapi maknanya besar,” ujar Ardiansyah di hadapan para hadirin.
Bupati menekankan bahwa Kutim, yang kini memasuki usia ke-26 tahun, memiliki warisan budaya dari berbagai suku baik dari pesisir, pedalaman, maupun komunitas Nusantara yang menetap di wilayah tersebut.
Menurutnya, keberagaman ini bukan hanya perlu dirayakan, tetapi juga dijaga sebagai identitas daerah yang sedang berkembang pesat.
Festival Magic Land sendiri telah menjadi agenda tahunan sejak 2022, lahir sebagai ruang kreatif yang memberi kesempatan bagi pelaku seni untuk menampilkan karya dan memperluas jejaring mereka.
Ardiansyah berharap keberadaan festival ini dapat semakin memperluas akses seni budaya, serta menjadi sarana bertemunya pelaku ekonomi kreatif dari berbagai latar belakang.
“Kami akan terus mendorong para penggiat seni budaya agar tetap eksis. Ini adalah modal penting yang tidak dimiliki banyak negara,” tegasnya.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menambahkan bahwa Festival Magic Land tahun ini dikemas lebih variatif melalui lomba seni, pertunjukan budaya, serta pameran kreativitas anak muda.
Ia melihat antusiasme masyarakat sebagai indikator bahwa, Kutim memiliki ekosistem seni yang tumbuh dan diapresiasi publik.
“Festival Magic Land ini sebagai wadah dan promosi budaya Kutim. Kami berharap tahun depan bisa lebih meriah lagi,” kata Mulyono.
Menurutnya, partisipasi aktif masyarakat, terutama generasi muda, menjadi faktor yang membuat Festival Magic Land 2025 semakin hidup dan relevan.
Ia memastikan dukungan Disdikbud akan terus mengalir, termasuk dalam penguatan agenda budaya lainnya di tahun mendatang.
“Pemerintah Kabupaten Kutai Timur berkomitmen menjadikan festival ini sebagai tradisi kreatif yang terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman,” tutup Mulyono. (Adv-Diskominfo Kutim/Syaif)






