Afif Dipanggil Bawaslu Terkait Dugaan Pelanggaran Pemilu, Apa Klarifikasinya?

Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda, Afif Rayhan Harun

Rilismedia.co – Samarinda. Diketahui sebelumnya, pada hari rabu 24 Januari 2024, Afif Rayhan Harun selaku Anggota DPRD Kota Samarinda telah memenuhi panggilan dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) terkait dugaan keterlibatannya di dalam video viral dengan konten mobilisasi para Ketua RT demi mendulang suara di Pemilu legislatif 2024.

“Karena diundang oleh Bawaslu, maka kita penuhi panggilan itu. Dalam rangka verifikasi tentang berita yang tersebar di kanal-kanal sosial media kemarin,” ungkap Afif, Kamis (25/01/2024).

Bacaan Lainnya

Dalam keterangannya, Afif membantah isu politik terkait mobilisasi RT tersebut, Ia menjelaskan bahwa keterlibatannya hanya sebagai tamu undangan dalam acara refleksi akhir tahun.

“Saya diundang dalam acara refleksi akhir tahun atas nama perwakilan DPRD Kota Samarinda komisi I, yang merupakan mitra dari Pemkot. Kita diundang oleh pemerintah kota, dan kehadiran saya dalam acara tersebut adalah sebagai perwakilan komisi I,” jelas Afif.

Sebelumnya juga diketahui, Bawaslu menduga adanya unsur politisasi dari seorang wali kota yang menggunakan jabatannya untuk mempromosikan Afif Reyhan Harun sebagai calon legislatif (Caleg).

Afif pun dengan tegas membantah tudingan tersebut dan menjelaskan konteks kejadiannya.

“Pada saat awal pembukaan acara refleksi, MC sampai pak walikota menyebutkan saya sebagai anggota DPRD Kota Samarinda yang hadir. Ada candaan di awal acara yang berkaitan dengan pernyataan agar RT tidak menerima uang dari calon legislatif, dan saya disebut sebagai contoh. Konteksnya sudah tentang Pemilu damai,” terang Afif.

Afif juga menyoroti bahwa kehadirannya di acara tersebut sebagai perwakilan komisi I sudah diundang sebelumnya oleh pemerintah kota.

Ia menegaskan bahwa jika benar ia memobilisasi suara, tidaklah masuk akal untuk turun langsung ke lapangan karena itu membutuhkan biaya sosialisasi yang tinggi.

“Tidak masuk akal kalau saya turun ke sana untuk mendulang suara. Sebagai caleg, saya sudah melakukan sosialisasi dengan turun langsung bertemu warga, namun 50 suara dari seorang RT itu dianggap luar biasa. Jika benar, saya mungkin lebih baik leha-leha di rumah,” ujarnya dengan tegas.

Afif juga menyatakan bahwa meskipun berita ini mungkin memiliki efek positif bagi popularitasnya di media sosial, namun menurutnya, berita tersebut berlebihan dan bukan merupakan pandangan pribadi yang sebenarnya.

“Saya bersyukur ada berita ini, meskipun tidak benar. Namanya naik di media sosial, followers bertambah, namun ini bukan pandangan pribadi saya. Berita ini mungkin ada unsur menjatuhkan atau mencari sensasi, tapi saya terima saja,” tandas Afif. (Sabarno/adv)

banner 400x130

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *