Peserta LK 3 Badko Papua Barat : Usulkan Pendekatan Soft Diplomasi untuk Solusi Penyelesaian Konflik di Tanah Papua

Rilismedia.co – Jayapura. 11 Juni 2024. Bertempat BPMP Provinsi Papua, kelompok yang beranggotakan Dody Kusuma, Khairan, Rehan, Andi Sagama, dan Adna Eka sampaikan usulan penyelesaian konflik pada Tanah papua.

Pulau Papua merupakan daerah yang berada pada bagian sisi Timur Indonesia serta memiliki 255 suku adat di dalamnya. Pulau papua memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah karena sangat menjaga hutannya,” ungkap Andi Sagama Peserta Asal Badko Maluku-Maluku Utara.

Bacaan Lainnya

Selain itu dijelaskan kondisi historis Papua oleh Rehan Peserta Asal Badko Jawa Barat.

“Bahwa kondisi Papua pada tahun 1963 papua dinyatakan tergabung dalam negara indonesia sesuai hasil dari musyawarah Penetuan Pendapat Rakyat (PEPERA),” ungkapnya.

Kemudia Hasil dari PEPERA di sidangkan di New York oleh PBB, yang dinyatakan bahwa papua secara sah termasuk sebagian indonesia.

Selanjutnya Khairan asal Badko Jabodetabeka-Baten menuturkan pula bahwa “Gerakan masyarakat dan pemuda papua, gerakan yang bermula dari pemikiran radikalisme yang disebabkan masalah rasisme dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah pusat yang kemudian berubah menjadi gerakan separatis bersenjata,” jelasnya.

Gerakan separatisme atau gerakan yang ingin memisahkan diri dari Indonesia. Gerakan separatisme di gerakan melalui gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang di bentuk pada tanggal 26 Juli 1965.

“Melihat data statistik terbaru Provinsi termiskin di Indonesia, yakni pada urutan pertama ada Provinsi Papua 26,80 % dan kedua ada pada Provinsi Papua Barat 21,43 % Sehingga memicu ketidakpuasan pada pemerintah Pusat dan komponen lainnya,” jelas Adnan Eka Peserta Asal Badko Papua-Papua Barat.

Adapun pemecahan masalah yang diusulkan berupa pendekatan Diplomasi Soft untuk selesaikan konflik di Papua.

“Dalam menyelesaikan masalah konflik di Papua sedapat mungkin melakukan upaya kebijakan dengan pengawasan dalam proses pembagian anggaran dan pelasakanaan otonomis khusus, pemberiaan hak afirmasi bagi masyarkat dan pemuda papua dalam akses beasiswa pendidikan atau pengisian formasi dipemerintah dilevel nasional maupun daerah sehingga diharapakan tidak terjadi kesenjangan yang nantinya akan mengakibatkan gerakan separatisme di Tanah Papua,” pungkas Dody kusuma Peserta Asal Badko Kaltim Kaltara. (DR)

banner 400x130

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *